Iklan Tebuireng.Online

Puisi

Fragmen Perpisahan

Kita adalah sepasang Aamiinyang riuh setiap doa, larut malam yang dinginmemeluk harapan bersamamenuju keluarga samarasaat pagi datang kau suguhkan aku secangkir kopijelang senja aku bacakan kau puisikita saling menatap berjanji untuk menetapbersanding dalam figora,...

Menanti Instrumentasi Negeri

Oleh: Rahdian Prawirayudha* Aku adalah telinga riang yang mendengar indahnya melodi negeriku suara riang petani di pematang sawah kehangatan senda gurau di pos ronda kopi yang diseruput bungkus rokok yang dibanting sulut suara gelak tawa di angkringan kecil sederhana suara berita korupsi,...

Mimpi, Puisi, dan Gelombang Rindu

Oleh: Rara Zarary* "Hari itu, hujan lebat sekali. Kita tidak jadi bertemu, kecuali saling meninggalkan pesan serupa puisi namun belum mengenal diksi, mirip dengan harapan namun tak ada permohonan, biar; kita namakan saja coretan-coretan bagi...

Balasan Cinta Ibu

Oleh: Dr. Mondry*Berapa tetes air susu dari tubuhmu yang kuminum, sehingga aku bisa berjalanBerapa tetes peluh yang mengalir agar aku terawat dengan baikBerapa malam tanpa tidur engkau relakan demi tidurkuBerapa tumpahan air mata kasih...

Musafir Cinta

Oleh: Ida Fitriana* Datanglah engkau wahai Ilahi Lepaskan hamba dari nestapa Engkaulah lagi tempatku kembali Dikala kini gelap gulita Kicauan beo tiada merdu Nan salam pujangga melayu Menanti dikau tiada merindu Dalam ingatan seperti dahulu Aduhai tangan bak hendak mengepal Kan mengarungi samudra cita Berlayarlah hamba di nahkoda kapal Karena hamba...