Merengkuh Asa di Akhir Senja
Oleh: Qurratul Adawiyah*
Embun pagi membasahi reranting pepohonan dan dedaunan serta bunga-bunga dengan penuh kedinginan yang merasuk hingga ke sumsum tulangku, suara burung pun dan desiran angin menemani...
Sepotong Maaf Untuk Beni
Oleh:Latifatul Fajriyah*
Hembusan angin malam kembali menerpa tubuhku hingga menusuk pori-pori kulit yang melebar. Sekalipun tubuhku sudah dibalut oleh kaus panjang dan jaket tebal yang kebesaran, tetap saja...
Terlalu Jauh Mencari Kebahagiaan
Oleh: Moh. Zulfikri*
Mentari pagi kembali menyinari, memecah sejuknya pagi. Suasana hangat membuatku semangat untuk memulai hari. Hari ini memang lebih semangat dari biasanya, bagaimana tidak? Hari ini...
Pelukan Senja Itu
Oleh: Umdatul Fadhilah*
Matahari tepat berada di atas ubun-ubunku. Tidak salah lagi, jam tanganku menunjukkan pukul dua belas siang. Segera aku meraih sesuatu yang ada di dalam tas...
Misteri Buaya Putih dan Mayat Perempuan
Oleh: Qurratul Adawiyah*
Perutnya yang teramat besar menjadi semakin membesar. Kulitnya sudah banyak terkelupas. Terdapat banyak biru lebam akibat benturan keras dengan batu saat ia memutuskan melompat dari...