sumber ilustrasi: www.google.com

Oleh: Rahdian Prawirayudha*

Aku adalah telinga riang

yang mendengar indahnya melodi negeriku

suara riang petani di pematang sawah

kehangatan senda gurau di pos ronda

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

kopi yang diseruput

bungkus rokok yang dibanting sulut

suara gelak tawa di angkringan kecil sederhana

suara berita korupsi, kenaikan pajak, dan krisis ekonomi

serta suara debat panas para ahli di televisi tentang demokrasi dan kesejahteraan negeri

 

Aku adalah mata yang memimpikan keindahan

tentang bulan purnama yang berdendang

tentang wajah polos bahagia berseri-seri di pelosok-pelosok seantero negeri

tentang suami-istri yang saling mengabdi

tentang gemah ripah loh jinawi tata titi tentrem karta raharja

 

Aku adalah hidung yang ingin menghirup wangi kemurnian cinta

di antara determinasi warna-warni yang berbeda

yang suci dari kandungan kalbunya

 

Aku adalah jantung yang merasakan degup perjuangan

tentang pendekar-pendekar atap gerbong kereta api

tentang fanatisme supporter bola yang disubtitusi

tentang berita kenekatan Amrozi dan bom bunuh diri

 

Aku adalah wajah yang menatap matahari berpendar-pendar

aku mencoba mengaransemen Indonesia yang penuh dengan nada-nada indah

kearifan dari keindahan yang tak ijo royo-royo tak sengguh temanten anyar

keberkahan dan kedamaian yang Tuhan menyebut  jannatu tajri min tahtihal anhar

 

*Mahasiswa semester 8, PBSI Unhasy.