Oleh: Sayidatul Afifah Rusda*

Kucoba mengintip hatiku
meski mataku tak ingin dibuka
kudengar detaknya
meski seolah telinga ini menuli

Ia berselimut pilu
kering bersama keterpurukan
lirih menangis tak berdaya
bertasbih meminta diterangi

Ia berbisik dengan lemah
apakah kau akan membiarkan aku mati
tidakkah kau ingin kembali bangkit
dan menyongsong mimpi

Lihatlah..
aku yang sekarat
hampir mati
bukalah matamu

Matahari masih terbit dari timur
Tuhan masih membuka pintu rahmat-Nya

Dengarlah…
lima panggilannya masih terdengar syahdu
mengetuk dinding yang kini tak berpintu

Kalaupun kau tak punya mimpi
manusia manapun akan kembali mempertanggung jawabkan
segala amanah dari Tuhan

Bukan dengan lisan yang pandai bersilat, namun dengan tubuh tanpa alibi.

Maka, bangkitlah…
setidaknya agar hisabmu mudah
karena bukan kau saja yg pernah terpuruk
dan semuanya berhak untuk bangkit.

*Santriwati PP Salafiyah Syafi’iyah Khoriyah Hasyim.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online