sebuah iluetrasi pertemuan

Oleh: Wannur Laila Putri*

“Cinta adalah sebuah anugerah yang tuhan berikan kepada setiap hamba, jadi nggak salah kalau kita setiap manusia ini bisa saling jatuh cinta dan menaruh rasa. Cuman  kembali lagi ke masing-masing, bagaimana menempatkan rasa itu agar tidak salah, karena kalau salah letak bisa retak. Akhirnya ke kitanya gimana? Ya yang pasti bakal sedih galau dan lain lain.” dawuh usatdz Agam saat sedang kajian.

Syelma terdiam dan meresapi setiap dawuh ustadz Agam tersebut. Ia merasa diri nya benar-benar tertampar karena sering meletakan rasa itu pada hal yang bukan halal yakni berpacaran. Padahal ia udah tau konsekuensi berpacaran adalah kegalauan, karena itu sekrang dia menjadi sangat galau karena baru putus dengan pacarnya.

“Sav, nanti kamu pulang duluan aja ya.” suruh Syelma ke Savira sahabatnya.

Savira yang sedang sibuk menulis pun meletakkan bolpen dan menoleh ke Syelma.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Laaah kenapa gak bareng, kan berangkatnya bareng?” tanya Savira heran dengan raut wajah agak sedikit kesal.

“Iyaa tau, tapi aku pengen me time gitu, pengen nyobain nasi kebuli di resto Alfaraz itu loh,” jawab Syelma.

“Kenapa gak bareng aja, kalau gitu aku anter deh kalau emang mau sendiri…” Tanya Savira

“Nggak deh makasih, aku bisa sendiri kok.” jawab Syelma.

Pengajian pun usai, merekapun berpisah. Dari kejauhan Savira masih memantau sahabatnya itu yang berjalan dengan lunglai, dia tahu bahwa sahabatnya sedang terluka berat karena berkali-kali ditinggalkan oleh pasangannya. Untuk itu dia pun membiarkan Syelma waktu untuk menyembuhkan dirinya dengan makan apa yang Syelma sukai tanpa harus mengajaknya ngobrol tentang masalah hatinya yang terluka.

Syelma pun berjalan terus hingga meninggalkan masjid An-Nur Demak untuk mencari angkot. Ia benar-benar sedih, dalam pikirannya selalu terlintas kalimat ustadz Agam, “jika percintaanmu selalu gagal, maka kamu akan menemui kematian. Kalimat itu terus berputar dan memenuhi pikiran Syelma tanpa sadar Ia pun termenung dan berjalan ke tengah jalan.

Syelma pun tertabrak. Syelma sempat sadar dirinya dibopong oleh seseorang yang menggunakan songkong hitam dan dia pun kembali pingsan.

Di dalam ruangan ICU…

Syelma terkejut karena dirinya ada di rumah sakit, dan pandangannya terus menyusuri setiap sudut ruangan tersebut. Tetapi tidak menemukan siapapun di situ. Saat ia akan turun dari Kasur, seorang laki-laki muncul dari balik tirai sebelah kasurnya.

“Mau kemana mbak?” Tanya laki-laki itu.

“Astaghfirullah kamu siapa?” Tanya Syelma bingung.

“Maaf, tadi saya nggak sengaja nabrak kamu, dan saya di sini beniat untuk bertanggung jawab.” ucap laki-laki itu. Syelma terdiam dan tertunduk tak berani melihat dan menatapa laki-laki itu.

“Maafkan saya kalau saya langsung bawa kamu kesini, aku khawatir takut kenapa-kenapa, takut parah juga lukanya kamu. Oh iya kamu jangan khawatir semua biaya administrasi sudah saya urus dan saya lunasi. Kamu tinggal jaga kesehatan kamu biar cepet sembuh.” ucap laki-laki itu.

“Baiklah, karena kamu sudah bangun, saya pamit pulang dulu, sekali lagi saya mohon maaf.” tambah laki laki itu.

Laki laki itu pun pergi dan menghilang dari pandangan Syelma. Dan ia pun tersadar bahwa belum sempat mengucapkan terimakasih.

Syelma pun meraih hp yang ada di sampingnya dan ia segera memberi tahu ke Savira bahwa dirinya ada di rumah sakit dan mengirimkan foto sekali lihat.

“heh kamu kenapa? Kok bisa? Ini dimanaa? Tanya Savira yang khawatir

Melihat Syelma mengirim sharelock, Savira pun langsung bergegas meluncur kerumah sakit alkindi yang ada di Surabaya barat itu. dengan kecepatan tinggi. Sesampainya di rumah sakit Savira langsung menuju administrasi untuk menanya kan kamar Syelma. Dan Savira pun langsung menuju ruangan itu dengan sedikit berlari. Sampai di depan pintu Savira langsung masuk dan melihat teman nya yang terbaring tak berdaya itu

“Innalillahi wainnaillahi roji’un Syelma, kok bisa, kamu sih diajak pulang bareng gak mau,  gaya nya me time. Nih aku bawa In nasi kebulinya biar cepet sembuh. Gimana ini kok bisa? Siapa yang anter? Administrasi udah? Mana kelasnya yang VVIP lagi.” ceceran pertanyaan Savira mmebuat Syelma mendengsul kesal.

“Tau gak semua biaya administrasi udah di bayarin sama orang yang nabrak aku, tapi aku gak tau dia siapa…” jawab Syelma dengan wajah datar sambil mengunyah pudding yang dibawakan oleh Savia.

“Jangan bilang laki-laki? Tanya Savira sambil mendekatan wajahnya ke Syelma krena penasaran

“Iya..” jawab Syelma singkat.

“Oke, kalau kamu udah boleh pulang kita cari tahu dia siapa.”

Mendengar ucapan itu Syelma mengangguk setuju dan mereka berdua pun memakan nasi kebuli yang dibawakan oleh Savira sambil sesekali tertawa.

Tiba-tiba pintu pun terbuka dan seorang suster pun masuk dan memeriksa kesehatan Syelma. Dan suster pun bilang bahwa Syelma sudah boleh pulang hari ini. dengan gembiran Syelma dan Savira pun membereskan tempat tidur Syelma tersebut dan bergegas meninggalkan rumah sakit. Sesampainya didepan meja administrasi Syelma dipanggil oleh petugas dan memberikan bingkisan coklat.

“mbak Syelma ini ada titipan sari orang yang membawa mbak kesini “

Syelma pun mendekati petugas tersebut dan mengambil bingkisan tersebut. Dan merkea berdua pun kembali berjalan dna meninggalkan rumah sakit. Sesampainya di dalem mobil Syelma mambuka bingkisan dan ternayta isinya ada milo dan sari roti dengan selainya. Dan ia pun melihat kartu nama yang ada di dalam bingkisan itu.

“Ahmad Dzannurain Alvaska…” Dengan cepat Savira yang kepo menyerobot apa yang dipegang oleh sahabatnya.

“Ih apa sih bocah kepo banget!” jawab Syelma ketus.

“Yaelah neng pelit amat, iye dah yang ditolongin pangeran misterius mana ngerti lagi minuman kesukaannya, tau dari mana ya dia…” goda Savira sambil menyenggol tangan Syelma.

Mendengar ucapan itu Syelma pun menyetujui apa yang diucapkan oleh sahabatnya. Sesampainya di rumah Syelma langsng diantar oleh Savira ke dalam hingga masuk ke kamar untuk membawa barang-barang. Kemudian mereka pun bercengkrama dan kembali memakan cemilan yang diberikan oleh laki-laki dan sisa jajan dari rumah sakit.

“Eh ngomong-ngomong kok ada ya manusia baik kayak dia?” Tanya Savira.

“Huust gak boleh gitu, harus husnudzon atas setiap perilaku baik  manusia.” ucap Syelma.

“Apa jangan-jangan itu jawaban dari doa kamu yang selama ini tersakiti oleh mereka.”

“haaah gak mungkin, kan gak semua yang Allah pertemukan akan Allah pasangkan.” jawab Syelma.

Savira pun terdiam, ia mengerti rasa sakit yang dirasakan sahabatnya bener – bener besar hingga mmebuat sahabatnnya sangat menutup diri dari laki laki meskipun laki laki itu baik.

Tak lama kemudia Savira pamit pulang karena sudah terlalu malam. Setelah mengantar Savira hingga ke depan pagar, Syelma pun kembali ke kamar dan Bersiap-siap untuk sholat maghrib. Setelah adzan dikumandangkan Syelma bergegas untuk melaksanakan sholat maghirb. Seperti biasa setelah sholat Syelma lanjut membaca dzikir dan mengaji.

Sambil menunggu isya tiba-tiba Syelma iseng untuk mengucapkan terima kasih kepada laki laki mesiterius itu, dan tak di sangka jawaban dari laki laki tersebut.

“Jangan terima kasih sudah sewajarnya saya sebagai sesama muslim membantu muslim lainnya yangs sedang kesusahan.”  Jawabnnya.

“Oh iya perkenalkan saya Dzannurain saya adalah ustadz yang pernah ngajar kamu di kelas 7 a di ponodk An Najah, saya pernah nakzir kamu waktu kamu gak hafalan shorof ke saya. Sementara itu lah saya menjadi laki laki penganggum kamu. Tapi saya bener benar menjaga rasa itu, karena saya tak ingin mengganggu kehidupanmu baik karir, ibadah, dan hafalan kamu. Saya tahu kamu benar-benar terpuruk oleh banyak laki laki yang meninggalkanmu karena saya mengikuti sosial mediamu. Dan izinkan saya untuk menjadi cinta terakhir yang akan setia kepadamu.”

Membaca chat itu Syelma bener-benar seperti diingatkan kembali kepada kenangan yang pernah diceritakan oleh ustadz terebut. Iya benar-benar menangis tuhan benar-benar baik kepada setiap hamba yang amu bertaubat dan berdoa.

“Besok saya ke rumahmu sama orang tua saya.”  Syelma benar-benar menangis dan beryukur atas setiap kekecewaan yang didapatkan dan diterima dengan sabar telah membuahkan hasil yang membahagiakan. Ia percaya atas setiap kisah yang selalu melibatkan Allah akan dipermudahkan dan digampangkan apalagi soal percintaan.

*Santri Putri Walisongo Cukir.