ilustrasi: sahabat belajar bersama

Oleh: Tsabitah Ade Refa Widodo*

Di sebuah kota, ada remaja perempuan bernama Ipeh yang tidak mempunyai teman, tidak ada yang mau berteman dengannya karena dia terlihat dekil dan kotor, sehingga anak remaja yang lain menjauhi. Suatu hari ada pendatang baru di kampung itu bernama Bu Yuyun dan Pak Catur,  mereka membawa anak  yang bernama Bella.

Mereka  jalan menuju rumah yang akan mereka tempati, di perjalanan Bella melihat Ipeh sedang melamun dan Bella pun ingin mendatangi tetapi orangtuanya tidak memperbolehkan karena harus ke rumah dulu.

Sesampainya di rumah, Bella langsung merapikan barang-barangnya, dan dia beristirahat sebentar di kamar. Dia  terpikir dengan wanita yang ia temukan tadi, dia pun langsung keluar rumah untuk menyampari wanita itu.

“Hai, namamu siapa?” tanya Bella.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“N-nama ku Ipeh.” jawab Ipeh dengan agak gugup.

“Hei, kenapa kamu terlihat gugup?” tanya Bella lagi.

“S-saya takut.” sahut Ipeh.

“Kamu takut denganku? Aku hanya ingin berteman denganmu Ipeh.” jawab Bella.

“Apa? Teman? Kamu ingin berteman denganku?” sahut Ipeh dengan tersenyum dan wajah yang sedikit terkejut. 

“Iya. Apakah kamu mau?” jawab Bella.

“Tetapi aku sangat dekil dan kotor, sehingga anak-anak itu menjauhiku” jawab Ipeh sambil menunjuk anak-anak remaja yang sedang bermain. 

“Tidak apa-apa, lagi pula aku pendatang baru di sini dan aku tidak punya teman” Sahut Bella. 

“Iya… Aku mau!” jawab Ipeh dengan bahagia.

Mereka pun berteman Bella suka mengajak Ipeh main kerumahnya dan mengajaknya jalan-jalan ketika dia mau pergi bersama orangtuanya. Ipeh sangat bahagia memiliki teman. Lama kelamaan mereka semakin dekat mereka bersahabat dengan baik. Hingga pada saat itu, Bella pergi keluar kota untuk ikut orangtuanya bekerja, dan Bella pamit kepada Ipeh.

“Ipeh, aku akan pergi keluar kota selama 1 bulan.” Kata Bella. 

“Loh, kenapa?” Tanya Ipeh.

“Ayah ku ada kerja di sana, jadi aku dan Ibu harus ikut” Jawab Bella. 

“O-oh yasudah, hati-hati ya Bella” Sahut Ipeh dengan agak sedih. Bella pun pergi keluar kota, Ipeh sangat sedih karena dia tidak mempunyai teman. Setiap hari Ipeh memikirkan Bella dan ia menginginkan Bella cepat pulang.

Ipeh hanya diam dan memikirkan itu setiap hari. Satu bulan pun tiba, dan Bella pun belum pulang. Ipeh tetap menunggu Bella, tetapi sudah dua bulan Bella belum pulang. Ipeh khawatir, dia selalu memikirkan apa yang terjadi pada Bella.

Setelah dua bulan dua minggu Ipeh kembali ke kota tempat tinggalnya. Saat itu Ipeh sedang tidak enak badan. Bella langsung menyampari rumah Ipeh. Sampainya di rumah Ipeh, Bella langsung menjenguk ipeh. Melihat kedatangan Bella, Ipeh terlihat sangat bahagia karena ia telah menunggu Bella.

“Bella? Kamu sudah pulang?” tanya Ipeh dengan bahagia. 

“Sudah Ipeh.” sahut Bella. “kenapa pulangnya lambat, sedangkan kamu bilang cuman satu bulan?” tanya Ipeh.

“Tiba-tiba ayah ku ada kendala yang harus di selesaikan nya, jadi aku pulang nya terlambat” sahut Bella. Bella pun menemani sampai Ipeh sembuh. Setelah Ipeh sembuh mereka kembali bermain-main seperti dulu. Ipeh terlihat sangat bahagia memiliki sahabat seperti Bella.


*Siswi kelas X Sains 7 SMA Trensains Tebuireng.