Iklan Tebuireng.Online

Puisi

Keras Kepala di Tempat yang Tepat

Ekspansi Bramocorah Oleh: Hizbullah* Aku datang, untuk kenyang. Semua harus serba di bawah kekang, yang kukuasai. Malu? Itu bagi yang melihat saja. Tak ada kata malu, semboyan hidupku adalah: apa pun yang menurutku 'nyaman' akan kulakukan,...

Slilit Si Santri

Oleh : Khoshshol Fairuz* SLILIT SI SANTRI Bagaimana jika slilit yang kau ciptakan dari daging tahlilan itu Tertancap kuat tak mampu cerabut Menumbuhkan ngilu di barisan gigi-gigi Sementara jari tanganmu enggan menolong Ah, bukankah tanaman pagar di tepi jalan sana...

Kenangan

Puisi oleh : Isnanun Nisa’ Sebuah Kenangan Terlupakan Tertutup debu Tak dibaca Bahkan tak dihiraukan Seakan engkau telah hilang dari hadapan Kau tinggalkan semuanya Bahkan kau sudah menghilangkan dan melupakannya Kau sudah tak lagi peduli Hidup ini bagaikan debu Yang tak dapat berbuat apa-apa Hanya memohon...

Pencarian Jiwa yang Dahaga

Oleh: Ahmad Faris Ihsan Syafri* Aku langkahkan kakiku melewati pintu rumah wahai ayah ibudengan rida dan izinmu, kubulatkan tekadku dan segenap niatku untuk mencari ilmu Wahai ayah ibu ... jangan kau teteskan air mata,...

Amanat Bambu Runcing di Tanganmu

Untukmu Pahlawan IndonesiaOleh: Yoga Febrian*Demi negeriengkau korbankan waktumudemi bangsarela kau taruhkan nyawamumaut menghadang depankau bilang itu hiburantampak raut wajahmutak segelintir rasa takutsemangat membara di jiwamutaklukkan mereka penghalang negerihari-harimu diwarnaipembunuhan dan pembantaiandihiasi bunga-bunga apimengalir sungai...