Keras Kepala di Tempat yang Tepat
Ekspansi Bramocorah
Oleh: Hizbullah*
Aku datang, untuk kenyang. Semua harus serba di bawah kekang, yang kukuasai. Malu? Itu bagi yang melihat saja. Tak ada kata malu, semboyan hidupku adalah: apa pun yang menurutku 'nyaman' akan kulakukan,...
Slilit Si Santri
Oleh : Khoshshol Fairuz*
SLILIT SI SANTRI
Bagaimana jika slilit yang kau ciptakan dari daging tahlilan itu
Tertancap kuat tak mampu cerabut
Menumbuhkan ngilu di barisan gigi-gigi
Sementara jari tanganmu enggan menolong
Ah, bukankah tanaman pagar di tepi jalan sana...
Kenangan
Puisi oleh : Isnanun Nisa’
Sebuah Kenangan
Terlupakan
Tertutup debu
Tak dibaca
Bahkan tak dihiraukan
Seakan engkau telah hilang dari hadapan
Kau tinggalkan semuanya
Bahkan kau sudah menghilangkan dan melupakannya
Kau sudah tak lagi peduli
Hidup ini bagaikan debu
Yang tak dapat berbuat apa-apa
Hanya memohon...
Pencarian Jiwa yang Dahaga
Oleh: Ahmad Faris Ihsan Syafri* Aku langkahkan kakiku melewati pintu rumah wahai ayah ibudengan rida dan izinmu, kubulatkan tekadku dan segenap niatku untuk mencari ilmu Wahai ayah ibu ... jangan kau teteskan air mata,...
Amanat Bambu Runcing di Tanganmu
Untukmu Pahlawan IndonesiaOleh: Yoga Febrian*Demi negeriengkau korbankan waktumudemi bangsarela kau taruhkan nyawamumaut menghadang depankau bilang itu hiburantampak raut wajahmutak segelintir rasa takutsemangat membara di jiwamutaklukkan mereka penghalang negerihari-harimu diwarnaipembunuhan dan pembantaiandihiasi bunga-bunga apimengalir sungai...