Sumber gambar: http://www.infotempatwisata.com

Oleh: Rara Zarary*

Aku pulang sebentar ke Madura

Mengintip cahaya dari mata ibu yang masih tersiksa

Soal budaya, tradisi, atau mitos yang masih membara membakar dada

Aku pulang sebentar ke Madura

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Melintasi Suramadu seumpama musafir lama di persimpangan atas bunyi-bunyi serdadu

Mengukur soal jarak dan waktu tempuh antar kota, lupa soal siapa aku setalah lama di kejauhan mata-mata warga

Aku pulang sebentar ke Madura

Menitip satu isyarat tentang sebuah alasan aku merantau lebih lama

Sebab, Madura terlalu elok untuk ku tindih dengan luka-luka

Sumenep, 2016

Kelana Air Mata

Aku menangis lagi

Dengan air mata yang sama jenuh

Perihal ini, bukan tentang langit yang mendung atau musim hujan yang tak kunjung

Ini sesepi kota rantauku yang baru

Penopang diri yang meringkus segenap hariku

Semisal masa silam itu

Aku menangis tanpa hitungan detik

Lupa menulis dan melukis wajah siapapun

Hanya air mata, dari kejenuhan yang sama

Sudah tak dapat kuukur berapa kilometer perjalanan kutempuh dengan air mata

Air mata yang jenuh, barangkali menjadi mata air yang keruh.

Sumenep, 2016