sumber gambar: www.google.com

Oleh: Devi Yuliana*

Aroma Ramadan sudah terasa sampai ke ulu hati bulan istimewa itu hadir sebentar lagi setan menyeru, berlalu pergi berganti lantunan Quran yang kian membumi syahdu bersama dalam balutan bulan suci

Meski ikatan lahiriyah terhalang pandemi semoga kebersamaan nan kedamaian tetap terasa dalam Ramadan ini kembali menjadi manusia suci nan fitri bagai seorang bayi yang terlahir kembali

Rajab, lalu Sya’ban telah terlewati tak terasa namun begitu melekat di hati lagi-lagi pandemi yang selalu terhakimi karena datang dan juga tak kunjung pergi

Kini Ramadan hampir menghampiri doa doa melangit, semua ikut mengamini agar Ramadan menjadi hadiah dari sang Ilahi, kado atas perjuangan-perjuangan seluruh insani

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Namun, entah… 

akankah surau-surau menjadi sepi, akankah hari-hari menjadi sunyi, akankah buka bersama hanya sebatas ekspektasi

Hei wabah! Angkat kakimu dan segeralah pergi biar kami nikmati Ramadan tanpa takut dan berlari.

*Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang.