Sumber gambar: http://www.yenislayt.com

Oleh: Silmi Adawiya*

Setiap jiwa yang sering membaca Al Quran akan menyadari kenapa ayat tentang berdoa dalam QS. al-Baqarah berada diantara ayat-ayat yang menjelaskan hukum puasa. Ayat tersebut berbunyi:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

“Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintahKu) dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

Ibnu Katsir menjelaskan dalam kitab Tafsir Al Quran Al ‘Adzim bahwa hal tersebut menunjukkan anjuran memperbanyak doa pada bulan puasa (Ramadan). Bahkan ditambahkan dalam keterangan selanjutkan bahwa anjuran memperbanyak doa di setiap kali berbuka puasa.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Bulan Ramadan memang dikenal dengan bulannya berdoa. Di mana sejarah Islam mencatat jikalau kemenangan terbesar umat Islam pada bulan Ramadan, tepatnya 2 tahun setelah hijrah. Dan semua itu tidak terlepas dari sebab munajat dan doa kepada Allah SWT. Ali bin Abi Thalib menceritakan:

 لَقَدْ رَأَيْتُنَا لَيْلَةَ بَدْرٍ وَمَا مِنَّا إِنْسَـانٌ إِلاَّ نَائِمٌ إِلاَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَإِنَّهُ كَانَ يُصَلِّى إِلَى شَجَرَةٍ وَيَدْعُو حَتَّى أَصْبَحَ

“Sungguh aku melihat kami pada malam (perang) Badr, di mana tidak ada satu pun di antara kami melainkan ia tertidur, kecuali Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam, beliau shalat menghadap pohon dan berdoa (kepada Allah) sampai subuh…” [Hadist Shahih, riwayat Ahmad no. 1161]

Betapa Ramadan adalah waktu yang istimewa untuk memanjatkan doa tanpa rasa takut dan ditolak. Allah menjawab doa tersebut dengan mengirim ribuan bala tentara malaikat untuk menlong umat Islam yang lemah dan sedikit itu. Semua ini merupakan bukti, betapa dahsyatnya doa di bulan suci Ramadan ini.

Ramadan memanglah bulan yang istimewa. Di mana setiap doa akan dikabulkan  dan Allah menyelamatkan manusia dari siksa api neraka. Dalam Jami’ul Hadits menyebutkan hadits dari Jabir bin ‘Abdillah, Rasulullah bersabda:

إِنَّ لِلّهِ فِى كُلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ ,وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ

”Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadan, dan setiap muslim apabila dia memanjatkan doa, akan dikabulkan.”

Hadits tersebut membawakan kabar gembira untuk umat Islam semua. Kabar di mana Allah mengabulkan doa hambanya pada bulan Ramadan. Karenanya mari kita manfaatkan moment Ramadan ini sebaik mungkin. Adapun waktu yang mustajab dalam Ramadan adalah waktu sahur, siang hari, dan waktu berbuka.

Waktu sahur adalah waktu di mana banyak insan mengantuk dan terlena dengan empuknya kasur. Namun justru disitulah Allah mengabulkan doa hambanya. Tidak hanya itu, melainkan Allah juga memaafkan setiap jiwa yang memohon ampun padanya.  Dalam hadis riwayat imam Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Nabi Saw. Bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ

“Rabb kita turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Allah berfirman, ‘Siapa saja yang berdoa kepadaKu, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepadaKu, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepadaKu, maka akan Aku ampuni.”

Selanjutnya adalah di waktu siang hari dan waktu berbuka. Ini merupakan waktu dimana doa tidak akan ditolak oleh Allah. Dalam hadis riwayat imam Ahmad dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Nabi Saw bersabda;

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

“Tiga orang yang doanya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang dizalimi.”


*Alumnus Unhasy Tebuireng dan Pondok Pesantren Putri Walsongo Cukir Diwek Jombang, kini menempuh S2 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.