shalat tahiyatul masjid
ilustrasi orang shalat

Shalat merupakan ibadah yang akan dihisab pertama kali di akhirat kelak. Shalat termasuk rukun Islam kedua setelah syahadat. Orang yang sudah menyatakan keimanannya kepada Allah maka wajib baginya melaksanakan shalat lima waktu, dengan catatan ia sudah memenuhi syarat-syarat shalat.

Shalat bersifat wajib bagi dirinya sendiri. Artinya, shalat tidak bisa diwakilkan oleh orang lain. Orang yang meninggalkan shalat hukumannya sangat berat, bahkan dalam satu riwayat dijelaskan bahwa dosa yang lebih besar dari berzina dan membunuh yakni meninggalkan shalat dengan sengaja. Meskipun demikian ada beberapa orang yang meninggalkan shalat, akan tetapi ia tidak mendapatkan hukuman berat,. Sebagaimana disebutkan dalam kitab Safinatun Naja:

أعذار الصلاة اثنان : النوم و النسيان

Halangan sholat ada dua, yaitu: tidur dan lupa.

Apabila seseorang tidur sebelum waktunya shalat, sedangkan ia sudah berusaha agar bisa bangun melaksanakan shalat, seperti: memasang alarm, meninta bantuan orang lain untuk membangunkan, dan ia benar-benar tidak ingin melewatkan waktu shalat, tetapi ternyata shalat tersebut terlewat maka ia tidak berdosa. Akan tetapi jika dia punya niat untuk melewatkan waktu shalat, maka ia berdosa.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Apabila ia tidurnya setelah memasuki waktu shalat, jika dia memang sengaja tidak shalat maka berdosa. Namun jika ia yakin bisa bangun dengan bantuan alarm, atau orang lain membangunkannya sehingga ia bisa melaksanakan shalat maka ia tidak berdosa.

Lupa yang dikategorikan udzur atau tidak berdosa jika meninggalkan shalat ialah tidak lupa dalam urusan haram atau tidak dianggap penting oleh agama. Lupa yang dimaksud yakni disebabkan oleh kesibukan untuk hal yang bermanfaat, seperti: Sibuk mengkaji ilmu, mengurus orang yang sedang sakit parah, menolong orang yang kesusahan, membantu orang yang sangat membutuhkan bantuan, dan lain-lain. Dia memang benar-benar lupa, bukan berniat meninggalkan shalat dan kondisinya sedang sibuk dalam hal kebaikan, maka ia tidak berdosa.

Sedangkan lupa yang berdosa adalah ketika dia benar-benar lupa, akan tetapi dia lupa karena disibukkan oleh hal yang tidak bermanfaat. Seperti: Main game (semua jenis permainan), healing, nonton film, dan kesibukan duniawi yang lainnya, terutama dalam hal kemaksiatan.

Tidak semua tidur dan lupa, tidak mendapatkan dosa ketika meninggalkan shalat. Ada hal yang perlu diperhatikan, yakni niat dan kesengajaannya. Karena segala perbuatan tergantung pada niat, begitu juga hukumnya. Maka meskipun waktu shalat telah tertinggal, shalat wajib tersebut tetap harus diqadha di waktu saat dia mengingatnya.

Baca Juga: Hukum Menggantikan Shalat Orang Tua Yang Sedang Sakit

Ditulis oleh Almara Sukma, alumnus Ma’had Aly Hasyim Asy’ari