img12tebuireng.online—Dakwah tak harus muncul di televisi atau diekspos di media-media. Menjadi da’i bisa dilakukan dimana saja dan dengan apa saja, asal niatnya lurus dan ikhlas karena Allah. Dakwah juga bisa dilakukan di daerah-daerah yang masih membutuhkan sentuhan agama dengan porsi lebih, seperti daerah dengan jumlah muslim minoritas.

Seperti yang dilakukan tiga duta dakwah Pesantren Tebuireng di Sibolangit Deli Serdang Sumatera Utara, yaitu Ustadz Ainur Ridho, Ustadz Hibbatul  Azizi, dan Ustadz Ali Shodiq. Di sana, mereka ditugaskan menjadi pembina di Pesantren Tebuireng 9 al Kamal yang berada dilingkungan minoritas muslim. Mereka memulai dakwah dengan menyasar kepada para remaja dan anak-anak usia dini.

Perjuangan itu mulai muncul ketika mereka berhasil bersama-sama dengan takmir masjid al Kamal, mengumpulkan sejumlah pemuda dan mewadahi mereka dalam organisasi Remaja Masjid (Remas). Pengurus remas dilantik dalam momen doa bersama menjelang bulan Ramadhan Jumat (03/06/2016) di aula pesantren.

Setelah dilantik, para remaja putra dan putri itu, lalu digenjot dengan pembekalan-pembekalan agama sebelum mengurus organisasi. Ustadz Ainur Ridho, S.A., S.Pdi., salah satu pembina mengatakan bahwa materi yang disampaikan oleh tiga pembina dari Tebuireng itu terdiri dari Baca Tulis Al Qur’an, bimbingan karakter, kesenian, kerajinan, dan olahraga. Pembelakal dimulai kamarin malam (06/06/2016).

Rencannya juga akan diadakan majlis dzikir dan yasin-tahlil setiap seminggu sekali dengan kajian-kajian keagamaan. Namun, khusus pada bulan Ramadhan, acara dipadatkan setiap malam ba’da Shalat Tarawih hingga pukul 22.30 WIB dengan fokus materi Al Qur’an, revolusi mental, dan praktek mengurus jenazah.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Ustadz Ridho mengatakan bahwa Majlis yang dibuat tidak dipisahkan, semua golongan umur bergabung menjadi satu. Hanya saja dibagi menjadi 3 kelompok dengan didampingi satu pembina. Menurutnya, tujuan dari adanya program ini adalah membuat mereka melupakan dan mengurangi intensitas bersinggungan dengan dunia gelap kalangan remaja, misal miras, narkoba, geng motor, dan lain sebagainya.

Pesantren Tebuireng telah mengirimkan tiga duta dakwah di salah satu cabangnya, di Deli Serdang yang didirikan bersama Yayasan al Kamal Sibolangit Center yang fokus pada rehabilitasi narkoba. Disana telah dibangun sekolah tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) dan Madrasah Diniyah sebagai pendidikan untuk anak usia dini dan remaja. (Abror)