sumber ilustrasi: kontenpedia.com

Oleh: Ustadz Syaifullah

اِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَنَّهُ قَالَ: «سَيَكُونُ فِي آخِرِ أُمَّتِي أُنَاسٌ يُحَدِّثُونَكُمْ مَا لَمْ تَسْمَعُوا أَنْتُمْ، وَلَا آبَاؤُكُمْ، فَإِيَّاكُمْ وَإِيَّاهُمْ»

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Akan ada orang-orang pada akhir umatku menceritakan sebuah hadis kepada kalian yang mana kalian belum pernah mendengarnya dan tidak pula bapak kalian. Maka kalian jauhilah dan mereka jauhilah. (HR. Muslim)

Hadis ini merupakan prediksi dari Rasulullah, bahwa di akhir zaman nanti banyak persoalan-persoalan, terutama tentang agama. Yang disampaikan orang-orang, kelompok, paham tertentu yang dengan memperdengarkan sesuatu yang belum kita dengar sebelumnya (kontroversial).

Apakah sekarang sudah masuk akhir zaman? Wallahualam. Tapi indikasi yang sesuai dengan hadis tersebut sudah bermunculan. Pada pertengahan November 2021, kita mendengar ada ucapan seorang tokoh bergelar “Dr. MA”, terdapat 10 kontroversi dari ucapannya, salah satunya adalah “Bahwa agama Islam ini belum sempurna, yang sempurna itu risalah kenabian.” Katanya.

Tentu ungkapan seperti ini menjadi kontroversi. Padahal Al-Quran sudah mengatakan,

… ٱلۡیَوۡمَ أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِینَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ عَلَیۡكُمۡ نِعۡمَتِی وَرَضِیتُ لَكُمُ ٱلۡإِسۡلَـٰمَ دِینࣰاۚ…

… Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu…. (Surat Al-Ma’idah: 3)

Ayat ini menjadi tanda bahwa Agama Islam sudah sempurna, jadi tidak ada aturan, dalil, lagi selain Al-Quran. Dalam ayat lain,

وَتَمَّتۡ كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدۡقࣰا وَعَدۡلࣰاۚ لَّا مُبَدِّلَ لِكَلِمَـٰتِهِۦۚ وَهُوَ ٱلسَّمِیعُ ٱلۡعَلِیمُ

Dan telah sempurna firman Tuhanmu (Alquran) dengan benar dan adil. Tidak ada yang dapat mengubah firman-Nya. Dan Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (Surat Al-An’am: 115)

Salah satu dari kesempurnaan Islam itu menjadi inspirasi dalam menyelesaikan persoalan (problem solver) di tengah masyarakat. Diceritakan ada salah satu rumah sakit di Amerika yang menangani perempuan melahirkan. Ibu pertama melahirkan bayi laki-laki, dan yang kedua melahirkan bayi perempuan. Cuma perawat tidak memberi tanda (biasanya gelang) pada bayi, mana bayi ibu pertama, dan mana yang kedua.

Akhirnya, para dokter kebingungan. Beruntung salah satu dokter di sana merupakan seorang muslim keturunan Mesir. Ia berinisiatif mendatangi ulama Al-Azhar untuk bertanya. Ulama ini memberikan dalil Al-Quran:

… لِلذَّكَرِ مِثۡلُ حَظِّ ٱلۡأُنثَیَیۡنِۚ …

…Bagian laki-laki itu dua kali bagian perempuan… (Surat An-Nisa’: 11)

Dokter itu kemudian meneliti mana di antara dua ibu itu yang paling banyak mengeluarkan susu. Maka, dialah pemilik bayi laki-laki. Karena pasti bagian laki-laki itu lebih banyak dibanding perempuan, seperti ayat di atas. Selain itu perbedaan kadar garam dan vitamin pada ASI memberikan indikasi perbedaan bayi, yang paling banyak adalah ASI bayi laki-laki.

Saat itu juga beberapa dokter Amerika masuk Islam, lantaran satu ayat lial-dzakari mitslu hadz al-unstsayain. Ini adalah tanda bahwa Islam itu agama sempurna. Karena ciri agama sempurna itu solutif.

Lalu bagaimana kita menanggapi perkataan perihal kekeliruan pendapat seorang tokoh yang disebutkan tadi? Pertama, jangan mudah terkecoh dengan perkataan-perkataan yang tidak jelas. Meskipun yang menyampaikan itu seorang tokoh, profesor, doktor. Kedua, kita harus berhati-hati dalam memperoleh informasi, karena kita sudah diwanti-wanti oleh maqolah,

 إن هذا العلم دين، فانظروا عمن تأخذون دينكم

Sesungguhnya ilmu ini adalah ilmu agama, maka lihatlah dari siapa kalian menimbanya.

Kita harus meneliti, croscheck, tabayun, jika kita akan mengambil sesuatu.

Ketiga, teguhkan Iman dan perkuat akidah kita. Karena semakin ke belakang, akan timbul banyak fitnah dan kontroversi. Terakhir, kita minta kepada Allah agar selalu ditetapkan dengan keimanan dan keislaman kita.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ

وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ

وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ