ilustrasi: www.google.com

Oleh: Silmi Adawiya*


Ikhlas adalah salah satu syarat diterimanya sebuah amal. Apalah arti amal saleh yang banyak jika tidak diiringi dengan rasa ikhlas. Disinilah ikhlas bisa menentukan nilai amal kita. Orang yang beramal demi akhirat tidak sama dengan orang yang beramal demi dunia. Jika seseorang beramal demi dunia, maka ia tidak akan mendapatkan bagian pahala di akhirat.

Ia hanya mungkin mendapatkan dunia, atau bahkan mungkin tidak mendapatkannya. Tetapi jika ia beramal untuk akhirat, maka ia akan mendapatkan bagian akhirat (pahala), dan Allah juga Maha Adil dan Maha Pemurah sehingga juga akan memberinya bagian dunia. Sehingga ia mendapatkan dunia dan akhirat sekaligus.

Di antara yang dapat menolong kita untuk bisa menjadi ikhlas adalah dengan banyak berdoa kepada Allah. Lihatlah Nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, di antara doa yang sering beliau panjatkan adalah doa:

« اَللّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَ أَعْلَمُ»

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Allahumma inni a’udzubika an usryrika bika wa ana a’lam wa astaghfiruka lima la a’lam

“Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari perbuatan menyekutukan-Mu sementara aku mengetahuinya, dan akupun memohon ampun terhadap perbuatan syirik yang tidak aku ketahui.” (HR.Ahmad)

Doa tersebut bisa membantu kita agar bisa menjadi pribadi yang memiliki nilai ikhlas dalam hidupnya. Ikhlas sangatlah bermanfaat pada efek diterimanya amal shaleh kita. Ibnu Qayyim rahimahullah mengibaratkan ikhlas sebagai ruh atau nyawa. Sedangkan jasadnya adalah amal perbuatan yang baik.

Jadi bisa dibayangkan bagaimana keadaan jasad tanpa nyawa. Namun juga bentuk kemurnian ketaatan kita kepada Allah dan bisa membantu untuk menahan dahsyatnya godaan setan ketika datang mengacaukan hati. Disinilah ikhlas juga masuk pada salah satu strategi penting dalam manajemen diri.

Banyak orang yang ingin bisa memiliki pribadi yang ikhlas, namun sedikit yang bisa menempuh jalannya dan suksses menjadi pribadi yang ikhlas. Setidaknya, doa di atas bisa dijadikan salah satu usaha kita untuk menjemput harapan utnuk menjadi orang yang ikhlas. Menjadi orang yang ikhlas bukan berarti memiliki kepribadian yang tidak pandai. Melainkan ikhlas itu merupakan cara cerdas untuk mendapatkan pertolongan Allah. Dalam hadis Nabi disebutkan:

إِنَّمَا يَنْصُرُ اللَّهُ هَذِهِ الْأُمَّةَ بِضَعِيفِهَا بِدَعْوَتِهِمْ وَصَلَاتِهِمْ وَإِخْلَاصِهِمْ

“Allah akan menolong umat ini karena sebab orang miskin, karena doa orang miskin tersebut, karena salat mereka dan karena keikhlasan mereka dalam beramal’’ (HR Nasa’i)


*Alumni Pondok Pesantren Putri Walisongo Jombang.