Puisi

Oleh: Rara Zarary* Setelah bunga-bunga di halaman rumahku bermekaran, aku herpikir akan memetik lalu memberikan padamu sekuncup agar senyummu basah mendamaikan Mengingat lagi soal kelahiran, atau melupakan tentang kehilangan. Sunyi masih matamu, redup irama dalam dadamu,...

Oleh: Yasinta Nurlaila* Seluas lautan di tanah perjuangan, setangguh daratan menjulang dalam tumpah darah penghabisan Bambu runcing  seperti saksi bisu, akan  jiwa yang haus kemerdekaan  Dan kini masih kah menjadi pertanyaan akan suatu penjajahan? Wahai bumi Pertiwi... Pahlawanmu yang...

Oleh: Sayidatul Afifah Rusda* Kucoba mengintip hatiku meski mataku tak ingin dibuka kudengar detaknya meski seolah telinga ini menuli Ia berselimut pilu kering bersama keterpurukan lirih menangis tak berdaya bertasbih meminta diterangi Ia berbisik...

Oleh: Qonaatun Putri* Ibu adalah pahlawan kehidupan menjadi selimut dalam kehangatan setiap tetes dalam keringatnya adalah penjagaan terbaik untukku Setiap jeritan tangisku selalu Ia dengar biarpun kami terpisah doanya selalu menyertaiku Ibu selalu menyayangiku mampu...

Oleh: Qurrotul Adawiyah*Masih dengan hal yang samameskipun kalender bertanda mengakhiri periodenyapandemi tetap saja tak bertolak dari kehidupan manusiamengusik, menggelisahkan, mematikan cipta kesedihanMemang tak hanya cerita fiksi menjadi coretan dengan tinta darahkabar-kabar berterbangan dari ujung...