Peserta Komunitas Sanggar Kapoedang Pesantren Tebuireng Jombang.

Sanggar Kapoedang adalah komunitas literasi di Pesantren Tebuireng yang mengajak para santri untuk senantiasa terus berkarya baik dalam bidang kepenulisan atau dakwah. Dalam Sanggar Kapoedang santri diajari beberapa materi seperti penulisan artikel, resensi, opini, berita, feature, cerpen, dan juga puisi. Berikut beberapa hasil puisi karya anggota komunitas Sanggar Kapoedang kelas basic (dasar).

Peradaban yang Tak Beradab
Oleh: Alfiya Hanafiyah

Mengingat kembali darah tetesan
sejarah yang tak habis kubaca
telah kelabu rahim peradaban
memecah kebengisan nafsu semata

keperawanan tak berdosa
telah dijamah zionis liar
suaramu bungkam tak berdaya
dunia hancur terbakar

teriaklah dunia
kejahatan menggragas
bak suara bom membara
terhapus ketenangan sekilas

cukup!
rahimmu mengandung peradaban
namun kau tak melawan
menjadi santapan para pecundang
hilang adab tak terpandang

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

*Mahasantri Ma’had Aly Tebuireng.

*****

Jalan Arah Berbeda
Oleh: Viee_maghfiroh*

Melihat arah
apa yang kau rasakan?
bisakah kau terima?
aku hanyalah seorang yang penuh misteri

yang berkelana dalam rembulan
kamu tidak tahu aku
tapi kamu seakan bisa memperhatikannya

hatiku berkelana
memikirkan berbagai segala aspek
sesuatu yang kuharapkan
kini hanya bisa terangan dalam angan

kenapa? sesakit inikah?
memulai sesuatu yang tidak kau inginkan

29 September 2023
*Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari

*****

Pikiranku Hampa
Oleh: Chaudh Azarine Nabilah*

Aku terdiam di tengah sunyiku
mendatangiku pikirku mengobrak-abrik waktu sepiku
aku sedang tak sanggup tuk berkata
sebab alam sedang memanipulasi diam tanpa kata

aku juga sedang tak mampu tuk sekadar menulis
sebab akal sedang terbang ke sana kemari berlari dari sulit
angin menyergap, dan tubuh ingin terdekap
mengengam tangan berharap api unggun akan datang dalam sekejap

ini dingin dan aku suka, melihat semua
bergoyang mengikuti irama angin bersenandung riang
menatap ke setiap sudut berharap ide terlintas namun fana yang aku dapat
ingin ku  pejamkan mata namun sayang sang raga
masih terjaga sebab mendapat tugas menulis pada saat ini juga

*Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari

*****

Dzikir Jejak Syaikhona
Oleh: Hilman*

Lahir bercahaya
gemerlap batin tumbuh di dalamnya
lahir tanpa hampa
karena tuhan telah membingkai semestanya

redupmu abadi menggapai ilahi
jejak tiap langkahmu membumi tanpa henti
maqalahmu ringkas penuh arti
tertancap dalam hati tanpa henti
menua hingga terpatri dalam sanubari

doamu tiap malam
menerpa angin menggapai tuhan
tahajjudmu dalam qiyamul lail
memiliki toleran hingga sikap adil

malammu kau buat intan
dengan lihai penuh harapan
bagi kami kau teladan
sejarahmu indah dalam ingatan

*Mahasantri Ma’had Aly.

*****

Manusia Bertangan Dua
Oleh: Septia Nanda*

Hei kau…
manusia penuh sandiwara
kau sebut dirimu penguasa?!
menahan lapar pun kau tak kuasa

lagi…
kau sebut dirimu ksatria?!
melawan nafsu saja kau berteriak penuh jera

….. dasar
manusia kebak jumawa.

*Mahasiswa Unhasy Tebuireng.

*****

SENDU
Oleh: Dek Rahmah*

Terasa pilu
mungkin caranya memang seperti itu
tuhan membuat kita sangat lelah
terluka parah dan kehilangan arah
agar terlahir doa-doa yang paling pasrah

sesekali memeluk maaf dan membelai marah
dari hati yang membumi
bekas-bekas luka yang disyukuri
lalu terobati

*Asal Bulurejo

*****

Cahaya di 12 Rabi’ul Awal
Oleh: Rahma Hidayati*

Cahaya telah turun
12 Rabi’ul Awal tahun gajah
penerang seluruh bumi

hingga hari akhir tiba nanti
dengan bergembira

menyambut kelahiran
Muhammad bin Abdullah nabi akhir zaman

seluruh penduduk alam semesta
dengan suka cita
ikut menyambut datangnya cahaya di bumi yang kelam

suara sholawat
bergema diseluruh penjuru
kepada sang kuasa
mengucapkan syukur

*Mahasiswa Universitas Hasyim Asy’ari.

*****

D
unia Remaja
Oleh: Silvyana Tri Arum*

Indahnya saat remaja
ketika bercanda gurau dan tawa
seketika dengan kedipan mata bisa hilang
oleh badai, angin, ombak  yang menerjang

kerikil-kerikil kehidupan
bisa aku lewati untuk
menemukan cahaya yang abadi

*Mahasantri Ma’had Aly.

*****

Engkau Yang Pergi Jauh
Oleh: Diana Qurrotun Nada*

Pada angin yang berhembus
ku kirimkan sebongkah rindu
agar ia segera sampai pada sang empu
kutatap dalam dalam langit yang biru

yang sedang menggambarkan senyummu
aku pun ikut tersenyum menatapnya
seolah-olah senyumku dan senyummu beradu

semenit kemudian ruang rindu ini pecah
berderai kulihat hanya retak yang terbuai

menumpahkan semua serapah
kemana engkau kekasih, mengapa rindu

ini tak ikut kau kemas dalam tas mu?
apakah engkau sengaja meninggalkannya,
supaya aku tersiksa dalam dekap rindumu

mulutku terbungkam, air mataku tak berhenti
mengaliri kedua pipi
kurasakan rindu ku yang sudah bercecer tak beraturan
kususun kembali ruang rinduku karena

di dalamnya terdapat singgasanamu
hatiku pun mulai mengadu
adakah obat rindu selain bertemu ?

*Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari

*****

Memendam Rindu
Oleh: Iklima_*

Oh, rembulanku
cahayamu memadamkan semua api
sakitku mulai menghindar
ketenangan menyelimutiku

bisakah kau terbang?
membawa jiwaku yg terkekang
melenyapkan butiran debu
yang mendekap pada diriku

aku hanya ingin
kau selalu didepanku merangkul setiap nafasku
sampai aku berteriak aku menang wahai purnamaku

*Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari.

*****

Suara Sampah
Oleh: Aulia*

Aku seonggok barang tak berguna
semua membenciku
membuangku disegala ruang hampa
tak mengapa
karena akulah malapetaka yang tak mereka kira

hari berganti minggu
aku menumpuk di setiap sisi
semua tak peduli

dimana hati nurani?

aku menjadi hal yang sangat menjijikkan
bau busuk menusuk
pemandangan buruk tetap tak kau pedulikan
merusak alam dengan liar

hei manusia!
tak puaskah kau terus merusak bumi?
aku bisa berharga ditangan yang tepat
jika tidak bisa membuatku berharga
setidaknya buang aku ditempat semestinya

*Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari