Prof. Dr. H Waryono, M.Ag (Direktur Pendidikan Diniah dan Pondok Pesantren Kemenag RI) saat mengisi materi dengan judul Aktualisasi Peran Santri dalam Seminar Nasional dengan tema “Refleksi Resolusi Jihad Bagi Kaum Millenial” Kamis (27/10/22).

Tebuireng.online– Masih dalam rangkaian kegiatan Hari Santri Nasional (HSN) tepat di hari Kamis (27/10/2022), panitia HSN menggelar acara Seminar Nasional dengan tema “Refleksi Resolusi Jihad Bagi Kaum Millenial”, acara ini merupakan salah satu bentuk peringatan 77 Tahun Resolusi Jihad. Turut hadir menjadi 3 narasumber utama dalam acara seminar nasional pada siang hari ini, di antaranya Prof. Dr. H Waryono, M.Ag (Direktur Pendidikan Diniah dan Pondok Pesantren Kemenag RI), Dr. KH. Irwan Masduki Lc, M.Hum., dan KH. Aizuddin Abdurrahman

“Resolusi jihad sangat erat kaitannya dengan Pesantren Tebuireng. Dengan dicanangkannya hari santri Pesantren Tebuireng, maka perlu bagi kita untuk turut serta antusias dalam mengikuti rangkaian kegiatan hari santri nasional. Pada tahun ini, kita melaksanakan acara hari santri dari tanggal 10 Oktober -10 November dengan rangkaian 19 acara, hal ini menunjukkan hari santri adalah hari yang sangat spesial di negara Indonesia, bagi para santri dan utamanya Pesantren Tebuireng,” ungkap KH. Abdul Hakim Mahfudz, Pengasuh Pesantren Tebuireng membuka sambutan kegiatan seminar masional.

“Berbicara aktualisasi peran santri, banyak pada pada zaman ini tampilan Islam pada kefanatikan kabilah, fenomena alam ini bisa kita lihat banyaknya pakaian yang mengidentitaskan keislamannya, kampung Islam, menolak non muslim di lingkup publik, dan lain-lain. Maka langkah apa yang harus diambil oleh para santri millenial?” ucap Prof. Dr. H. Waryono, M.Ag.

Menurutnya, langkah yang bisa dilakukan yakni meliputi penguatan ilmu pengetahuan, mengetahui tantangan hari ini, masuk wilayah yang dianggap tabu, “Maka 1 poin penting yang perlu digarisbawahi bagaimana aktualisasi peran penting santri yakni santri harus memperdalam keilmuannya!” ungkap Guru Besar Ilmu Tafsir UIN Sunan Kalijaga ini, saat mengisi materi dengan judul Aktualisasi Peran Santri.

“Selepas dari itu, para santri juga perlu mengetahui produk-produk peradaban, salah satunya adalah huruf pegon, fakta sejarah mengatakan bahwasanya huruf pegon pada zaman dulu merupakan strategi ulama’ untuk mengelabuhi musuh penjaja,” imbuhnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Acara bertempat di Aula Lantai 3 Gedung Yusuf Hasyim. Cara berljalan dengan lancar dengan antusias peserta pada sesi diskusi dengan pemateri.


Pewarta: Naaila