Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggandeng Duta Damai Santri Regional Jawa Timur, menggelar deklarasi toleransi di Pesantren Tebuireng, pada Minggu (23/10/2022).

Tebuireng.online- Momentum Hari Santri Nasional dan Peringatan 77 tahun Resolusi Jihad, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggandeng Duta Damai Santri Regional Jawa Timur,  menggelar deklarasi toleransi di Pesantren Tebuireng, pada Minggu (23/10/2022). Bertempat di aula lantai 3 gedung KH. M. Yusuf Hasyim, acara ini diikuti puluhan peserta dari berbagai umat beragama, akademisi, dan pemerintahan di Kabupaten Jombang.

Kepala BNPT, Komisaris Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan, acara ini juga bertujuan untuk mengingat perjuangan para pahlawan merupakan salah satu cara memperingati hari santri.

“Bagaimana jerih perjuangan para leluhur bangsa kita, para ulama, santri dan segenap komponen bangsa untuk melawan segala bentuk penjajahan, agresi dari pihak-pihak asing terhadap kita di masa lalu. Sehingga kita sekarang bisa hidup berkembang di alam kemerdekaan,” ujarnya.

Ia juga menegaskan pentingnya mewaspadai dari pihak tertentu yang memanfaatkan anak bangsa, untuk menghancurkan bangsa sendiri. Maka pihaknya mengimbau agar, masyarakat untuk tetap bersatu menjaga silaturahmi dan toleransi.

“Kita bersatu, Hari Santri Nasional adalah hari yang penuh nilai-nilai kepahlawanan bagi kita semua. Tentu kita harus lestarikan nilai semangat juang dan bela negara itu,” jelasnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz menanggapi acara pembacaan deklarasi toleransi ini, dengan fenomena intoleransi, santri harus memahami cara mengatasinya. Karena sejak dulu santri sudah diajarkan beberapa keilmuan tentang beragama maupun bertoleransi.

“Bagaimana keilmuan-keilmuan itu digunakan untuk membangun persatuan, ada di situ silaturahim, kemudian bagaimana kita menghormati orang lain. Dari dulu masih sama sampai sekarang,” tutur Gus Kikin, sapaan akrabnya.

Menurut putra dari KH. Mahfudz Anwar ini, “Itu semua ajaran-ajaran agama yang mana itu diwariskan oleh para nabi, sampai sekarang ini. Dan kita tetap jaga itu, kita akan lanjutkan, kita akan wariskan kepada generasi penerus. Supaya kita mampu menjaga harmoni dari bangsa ini,” pungkasnya.


Pewarta: Anis Faikatul Jannah