Organisasi Pondok Putri (Ospi) Tebuireng menggelar seminar dengan tema “Membangun Semangat Literasi Untuk Berkiprah Dalam Negeri” pada Senin malam (31/10/22). Momen Kak Rara membagikan 4 buku kepada santri yang berani maju dan berhasil merangkai kata sebagai bentuk literasi mereka.

Tebuireng.online- Organisasi Pondok Putri (Ospi) Tebuireng menggelar seminar dengan tema “Membangun Semangat Literasi Untuk Berkiprah Dalam Negeri” pada Senin malam (31/10/22). Seminar diisi oleh Kak Munawara biasa disapa Kak Rara yang merupakan pegiat literasi. Kegiatan ini dihadiri sekitar 180 Santri di Masjid Ulul Albab.

Ustadzah Fitria selaku koordinator pembina pondok sangat mengapresiasi acara tersebut, di mana acara ini merupakan salah satu bentuk untuk meningkatkan literasi santri. Di samping itu, Wakil Kepala Pondok, Ustadzah Dian Arrij mengatakan, “Semoga ke depannya akan terlahir kak Rara baru di Pondok Putri ini,” ucapnya.

Sebelum menjelaskan lebih detail terkait materi literasi, Kak Rara membagikan 4 buku kepada santri yang berani maju dan berhasil merangkai kata sebagai bentuk literasi mereka pada malam itu. Dalam seminar, Kak Rara memberikan banyak materi dan motivasi bagi para santri tentang literasi di pesantren.

Penulis dengan nama pena Rara Zarary ini juga memberikan tips-tips untuk meningkatkan literasi. Menurutnya, langkah awal dalam literasi adalah membaca, sesuai akan perintah pertama dari Allah. Tak perlu banyak-banyak setidaknya dalam satu hari kita dapat membaca satu halaman, atau satu karya tulis pendek.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Suatu kemustahilan untuk menjadi penulis apabila tanpa disertai membaca,” kata wanita asal Madura ini.

Selain membaca, hal terpenting dalam literasi adalah menulis dan berbicara. “Buku dan pena adalah senjata kita, dan saat ini resolusi jihad kita adalah dengan melek literasi dan mampu meneruskan perjuangan Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari dengan cara berkarya yang berarti juga berdakwah,” ungkap wanita lulusan Universitas Sebelas Maret itu.

Ia menegaskan agar kita tetap selalu berkarya tanpa berhenti karena takut, karena kita tidak akan tahu seberapa bermanfaat tulisan kita tanpa pernah kita tulis dan kita publish. “Sejatinya semua tulisan akan menemukan jodoh pembacanya,” ujarnya.

Seminar diakhiri dengan tanya jawab, doa, dan foto bersama dengan para santri, pembina serta panitia. Para pengurus berharap besar agar meningkatnya semangat literasi, khususnya di Pondok Putri Tebuireng. Seminar literasi berlangsung lancar dan diikuti seluruh peserta dengan penuh antusias.


Pewarta: Zulfa Nuril