Sumber foto: dokumen Fatimah Uswatun Khasanah

Setiap manusia lahir dengan karakter dan sifat yang tidak sama. Demikian pula dengan Fatimah Uswatun Khasanah, gadis dari desa Kaliwungu yang memiliki suara emas. Kemerduan suaranya berbanding terbalik dengan kesehariannya yang cukup pemalu.  Namun Fatimah atau yang akrab dipanggil Mamah mencoba memupuk kepercayaan diri untuk berkarya lewat suara. Berikut  ini cerita Fatimah saat diwawancarai oleh Tim Tebuireng Online.

Ceritakan lomba menyanyi yang pernah Anda ikuti untuk mewakili Unhasy?

Cerita saya saat mengikuti Festifal Jazirah Arab di Malang, khususnya pada bidang menyanyi Ghina Arab, banyak sekali hal-hal atau kejadian yang tidak terduga pada saya. Rasanya sangat senang, gugup serta gembira, itu semua bercampur jadi satu. Bahkan rasa percaya diri saya pun saat itu mendadak hilang. Namun di sana juga saya banyak sekali mendapatan kenalan dengan peserta-peserta lomba menyanyi, dari berbagai universitas dari seluruh Indonesia. Itu semua tidak akan pernah saya lupakan, karena bagi saya peristiwa itu sangat berarti. Ketika saya mendapatkan nomer urut 7 untuk maju, ada satu kejadian di luar perkiraan saya. Yaitu salah satu pakaian saya tepatnya bagian bawahan mengalami kerusakan sehingga terlihat jelas ke semua penonton.

Namun saya berusaha untuk lebih memantapkan rasa percaya diri, lebih tidak menunjukan rasa malu, karena salah satu kunci ketika maju atau melaksanakan itu semua adalah percaya diri. Tidak terlihat panik, karena jika kita semakin panik akan membuat kacau. Alhamdulillah saya berhasil menutupi rasa gugup. Sehingga semua dapat saya lewati dengan sangat halus dan mulus. Alhamdulillah juri juga merasa bangga terhadap saya karena mampu menutupi hal tersebut. Dari situ saya menjadi semangat untuk terus berpacu.

Apa saja yang biasanya Anda persiapkan sebelum lomba?

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Pertama persiapan suara atau vokal. Biasanya latihan vokal, menghindari makanan serta minuman yang dapat mengganggu suara, agar tidak mengalami sesuatu yang tidak diinginkan. Kedua yaitu persiapan kostum. Bagaimanpun kostum juga bagian dari komponen penting untuk menunjang penampilan. Yang terakhir yaitu koreografi. Koreografi disini juga saya persiapkan, karena hal tersebut juga menjadi poin penilaian oleh juri.

Apa yang membuat Anda bersemangat dalam mengikuti lomba?

Dalam perlombaan menang kalah adalah sesuatu yang biasa. Sesuatu yang membuat saya bersemangat adalah pengalaman yang saya dapat saat mengikuti lomba. Karena dalam lomba tersebut kita bisa mengambil ilmu dan pengalaman baru yang akan dapat digunakan dalam perlombaan yang akan datang.

Apakah menyanyi adalah suatu hobi Anda?

Ya, menyanyi adalah salah satu hobi yang saya sukai. Namun disamping hobi saya menyanyi, saya juga menyukai hobi yang lain. Seperti berenang, menari, termasuk menari hip hop.

Apakah sebelumnya Anda pernah mengikuti lomba menyanyi?

Ya, sebelumnya saya pernah mengikuti beberapa perlombaan menyanyi. Seperti ketika saya duduk dibangku MTs. Alhamdulillah saya mendapat juara 1 se kabupaten Jombang. Ketika saya kuliah di Unhasy pun saya juga pernah mengikuti lomba. Alhamdulillah saya kembali mendapatkan juara umum se Jombang.

Ada yang mengatakan saat dibangku SMA Anda adalah seorang yang pemalu. Lalu bagaimana Anda dapat berubah semenakjubkan ini? Boleh diceritakan?

Ya, sejak saya duduk dibangku SMA memang bisa dikatakan pemalu, tidak percaya diri. Namun sesuatu yang merubah saya menjadi seseorang yang percaya diri adalah ketika saya mengikuti perlombaan menyanyi itu sendiri. Karena Ibu saya sendiri mengatakan, “jangan pernah malu, keluarkan semua kebahagiaanmu, rasa senangmu, rasa gembiramu, sedih ataupun yang lainnya ketika kamu menyanyi sebuah lagu. Karena disitulah semua rasa malumu akan terlepas.” Darisitu saya mulai memiliki kepercayaan diri.


Pewarta: Umdatul Fadhilah

Editor/Publisher: Anik W