Judul Buku      : Paradigma Tafsir Perempuan di Indonesia

Penulis             : Dr. Munirul Abidin, M.Ag.

Penerbit           : UIN Maliki Press

Cetakan           : Pertama, Januari 2011

Tebal               : 129 halaman

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

ISBN               : 978-602-958-350-2

Perensensi       : Dian Bagus*


Latar Belakang penulisan

Penulisan buku ini bertujuan untuk menemukan bentuk-bentuk pergeseran paradigma tafsir perempuan di Indonesia dan faktor-faktor yang menyebabkan adanya pergeseran paradigma tersebut bila ditinjau dari pendekatan heurmeneutika gadamer. Untuk mengukur adanya pergeseran paradigma itu akan dilakukan melalui empat jalur yaitu metodologi, pendekatan, daya adaptasinya terhadap modernitas dan pandangan dunianya. Kajian ini menarik karena para peneliti kitab kuning pada umumnya, dan tafsir al-Qur’an pada khususnya, masih bersilang pendapat dalam memandang tafsir perempuan.

Sebagian dari mereka mengatakan bahwa seluruh tafsir al-Qur’an, baik yang klasik maupun modern, memandang perempuan lebih rendah dari laki-laki. Sementara sebagian kain melihat sebaliknya. Menurut tulisan ini, kekurangan dari penelitian di atas adalah karena mereka memahami tafsir hanya dipahami sebagai kitab, sedangkan buku-buku atau tulisan-tulisan lain menjelaskan maksud al-Qur’an dengan cara tematik, tidak dipandang sebagai kitab tafsir. Di samping itu, mereka mengukur tafsir klasik dan modern dengan ukuran yang sama atau feminist oriented, sehingga tidak mampu mendudukan masing-masing tafsir itu pada posisinya secara proporsional.

Kajian buku ini, melalui kajian literatur dengan menggunakan analisis sejarah dan hermeunitika, menemukan bahwa dalam konteks Indonesia, tafsir perempuan telah mengalami tiga bentuk pergeseran paradigma, yaitu paradigma klasik, paradigma modern, dan paradigma non modern.

Ketiga paradigma di atas memiliki metode, pendekatan, daya adaptasi terhadap modernitas, dan pandangan dunianya sendiri-sendiri, sehingga tidak bisa disamaratakan begitu saja karena adanya interes social, ekonomi, politik, pendidikan, dan sebagainya. Dengan menemukan faktor-faktor tersebut, menurut kajian ini, diharapkan kita dapat meletakkan masing-masing paradigma pada tempatnya secara proporsional, dan tidak mengukur sesuatu dengan yang pas.

Dewasa ini, masalah perempuan dan gender mendapat tanggapan yang luar biasa baik dari kalangan akademisi, intelektual, maupun agamawan di dunia Islam. Kajian tentang perempuan dan kaitannya dengan agama juga tidak lepas dari pengamatan mereka. Munculnya berbagai literarur tentang masalah perempuan, gender, dan feminisme dalam islam yang ditulis oleh Amina Wadud Muhsin (1994), Fatima Mernisi (1995), Ali Asghar Engineer (1994), dan sebagainya telah menjadi saksi atas munculnya trend tersebut.

Di Indonesia, kajian tentang perempuan dan gender juga mendapat sambutan yang luar biasa. Sejak tahun 90-an, literature dan kajian tentang perempuan digalakkan sehingga memunculkan sejumlah peneliti seperti Mansour Fakih, Masdar F. Mas’udi, Nurul Agustina dan lain sebagainya, yang mencoba menelusuri lebih lanjut berbagai macam literature, baik klasik maupun modern  yang ada kaitannya dengan masalah perempuan. Salah satu bidang yang menjadi titik perhatian mereka adalah kitab kuning khususnya tafsir al-Qur’an.

Dalam buku ini, penulis melakukan kajian terhadap berbagai penafsiran al-Quran yang terkait dengan masalah perempuan di Indonesia. Pertama, apa saja makna ayat-ayat tentang perempuan dalam al-Qur’an bagi para penafsir di Indonesia Kontemporer?. Kedua, apa saja bentuk-bentuk paradigma tafsir al-Qur’an tentang ayat-ayat perempuan di Indonesia, yang dilihat dari aspek metodologi, pendekatan daya adaptasinya terhadap modernitas, dan pandangan duniannya?. Ketiga, mengapa berbagai corak paradigma tafsir perempuan di Indonesia itu muncul, factor-faktor apa saja yang menyebabkannya.


*Mahasantri Ma’had Al-Jami’ah Tebuireng Jombang