KH. Salahuddin Wahid (Gus Sholah) putra KH. Wahid Hasyim menghadiri peluncuran buku biografis bergambar dua pahlawan nasional KH. Wahid Hasyim dan Dewi Sartika, di Musium Nasional Jakarta, Kamis (7/2). (Sumber foto: NU Online)

Tebuireng.online- Peluncuran buku biografis bergambar dua pahlawan Nasional KH. Wahid Hasyim dan Raden Dewi Sartika yang diselenggarakan di Museum Nasional Jakarta Pusat pada Kamis (7/2) siang mendapatkan sambutan baik dari KH. Salahuddin Wahid (Gus Sholah) selaku putra KH. Wahid Hasyim.

Dalam sesi ‘unjuk wicara’ Gus Sholah memaparkan sosok KH. Wahid Hasyim yang sederhana nan tekun, seperti halnya dalam membaca sehingga menjadikan ia memiliki banyak pengetahuan dan menguasai beberapa bahasa Inggris, Belanda, juga bahasa Arab.

Dihadiri kurang lebih 400 peserta, KH. Salahuddin Wahid Pengasuh Pesantren Tebuireng ini mengungkapkan bahwa Ayahnya adalah sosok yang sederhana namun tekun dalam mewujudkan cita-citanya dalam memajukan dunia pendidikan di Indonesia khususnya pesantren, “sehingga sejak muda, Wahid Hasyim sudah aktif mewakili bapaknya di MIAl dan kemudian di Masyumi. Dalam usia 38 tahun Wahid Hasyim sudah dipercaya sebagai Menteri Agama,” ungkap cucu KH. Hasyim Asy’ari ini.

Kegiatan peluncuran buku biografi pahalawan nasional ini difasilitasi oleh Penerbit Erlangga Museum Nasional, Depdikbud, Depsos, serta lkatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia (IKPNI) yang di hadiri oleh Dirut Penerbit Erlangga Raja DM Hutauruk, Kepala Museum Nasional, dan pejabat-pejabat Depdikbud dan Depsos, serta pengurus dan anggota-anggota IKPNI. Hadir juga beberapa keturunan pahlawan nasional H. Agus Salim, Diponegoro, TB Simatupang, Pierre Tendean, John Lie, Leimena, KH Zainul Arifindan, banyak lainnya.

Respon antusias Gus Sholah atas diterbitkannya buku biografi ayahnya KH. Wahid Hasyim dalam bentuk komik dengan gambar-gambar serta alur cerita yang menarik sehingga dapat memikat perhatian anak-anak sekolah atau generasi milenial yang menggandrungi cerita bergambar.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Selain biografi KH. Wahid Hasyim, dalam waktu yang sama diluncurkan pula pahlawan tanpa tanda jasa perempuan asal Jawa Barat Raden Dewi Sartika yang diwakili oleh cucunya dalam sesi talkshow. Jasa Dewi Sartika terbesar adalah membuka sekolah perempuan yang membuka jalan bagi anak-anak perempuan di Jawa Barat untuk mendapatkan pendidikan. Kegitan tersebut ditutup dengan kuis sehingga menambah semangat bahagia peserta peluncuran buku biografi bergambar pahalawan Nasional.

Sumber berita: https://www.nu.or.id/post/read/102277/komik-kh-wahid-hasyim-dan-dewi-sartika-diluncurkan

Perepro: Nazhatus Zamani

Editor/Publisher: RZ