Ilustrasi oleh M. Najib

Oleh: Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari

Tahallul Haji dan Umrah

Tahallul Haji ada 2:

Tahallul pertama adalah setelah melaksanakan 2 dari 3 pekerjaan haji yaitu: Melempar jumrah aqabah, memotong rambut kepala minimal 3 helai rambut dan thawaf ifadlah yang diikuti dengan sa’i, jika ia tidak melakukan sa’i setelah thawaf qudum. Dengan tahallul pertama ini semua yang diharamkan bagi orang yang ihram menjadi diperbolehkan kecuali akad nikah, bersetubuh dan pemanasannya (hal-hal yang bisa memicu persetubuhan).

Sedangkan tahallul kedua yaitu setelah melaksanakan yang ketiga dari tiga pekerjaan haji di atas. Dengan tahallul kedua ini menjadi diperbolehkan sebagian yang masih diharamkan setelah tahallul pertama.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Tahallul Umrah hanya ada 1, yaitu dengan memotong rambut kepala, maka semua yang diharamkan saat ihram menjadi diperbolehkan.

Ziarah ke Makam Nabi Muhammad SAW

Kami memohon kepada Allah agar khusnul Khatimah,

Jika orang yang haji atau umrah hendak meninggalkan Makkah, maka ia dianjurkan menuju ke Madinah Munawwarah untuk memperoleh kebahagiaan dengan ziarah kepada Nabi Muhammad SAW, sebab ziarah kepada beliau merupakan ibadah yang paling agung dan paling utama serta usaha yang paling menguntungkan.

Meskipun perintah ziarah ini tidak khusus bagi orang yang haji, akan tetapi baginya perintah ini lebih ditekankan, dan yang lebih utama adalah mendahulukan ziarah dari pada haji jika waktunya longgar karena dikhawatirkan adanya hal-hal yang dapat menghalangi kesempatan untuk ziarah. Dalam hal ini terdapat banyak hadis yang menjelaskan tentang keutamaan ziarah, diantaranya adalah:

قال رسول الله صلى الله عليه و سلم” من زار قبري وجبت له شفاعتي ” . أخرجه الدارقطني وابن خزيمة

“Rasulullah SAW bersabda: “ barangsiapa ziarah ke makamku, maka ia berhak memperoleh syafa’atku” (HR. al-Daraquthni dan Ibn Khuzaimah).

Oleh karena itu hendaknya seseorang mempunyai keinginan kuat dan tidak menunda-nunda jika sudah mampu untuk melaksanakan ziarah terlebih setelah melaksanakan ibadah haji, sebab hak Nabi terhadap umatnya sangat besar.

Dianjurkan bagi orang yang hendak ziarah untuk memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi SAW. selama dalam perjalanan berangkat, ketika telah sampai ia disunnahkan mandi dan berwudlu atau tayammum jika tidak ada air. Hendaknya hatinya selalu mengagungkan dan memulyakan Nabi SAW, seakan-akan ia melihatnya dan berusaha sedekah semampunya.

Jika telah dekat dengan pintu masjid ia memperbanyak taubat, masuk dari pintu Jibril AS sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi SAW, berdiri sejenak di depan pintu, mendahulukan kaki kanan ketika masuk, kemudian menuju ke Raudlah yang berada di antara mimbar dan makam Nabi SAW. Setelah itu, shalat dua rakaat dengan membaca surat al Kafirun dan al Ikhlash dengan niat shalat tahiyyatal masjid. Kemudian menuju makam Nabi SAW. dengan berdiri menghadap kepada beliau, bertawassul kepada beliau, meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri, menundukkan pandangan, mengosongkan hati dari semua yang dapat memalingkannya, berusaha mengagungkan kedudukan orang yang berada di hadapannya seraya mengucapkan salam dengan suara yang lembut:

السلام عليك يا رسول الله صلى الله عليك وسلم

Kemudian bergeser sedikit ke kanan untuk mengucapkan salam kepada Sayyidina Abu Bakar as-Shiddiq RA. dengan ucapan:

السلام عليك يا خليفة رسول الله صلى الله عليه وسلم وصفيه و ثانيه فى الغار جزاك الله عن أمة رسول الله صلى الله عليه وسلم خيرا

Kemudian bergeser sedikit lagi ke kanan untuk mengucapkan salam kepada sayyidina Umar bin Khaththab RA. dengan berkata:

السلام عليك يا أمير المؤمنين يا سيدنا عمر بن الخطاب الذي أعز الله بك الإسلام جزاك الله عن أمة رسول الله صلى الله عليه وسلم خيرا

Kemudian kembali ke tempatnya yang pertama menghadap kepada Nabi SAW, bertawassul kepadanya agar dikabulkan segala kebutuhannya, meminta syafaatnya kepada Allah, menghadap ke qiblat dan berdoa untuk kebaikan dirinya dan orang-orang yang dicintainya, di antara doa yang paling baik adalah:

السلام عليك يا رسول الله  سمعت الله تعالى يقول: ولو أنهم إذ ظلموا أنفسهم جاؤوك فاستغفروا الله واستغفر لهم الرسول لوجدوا الله توابا رحيما. وقد جئتك مستغفرا مستشفعا بك إلى ربي

Peziarah harus menjahui semua yang dilarang oleh agama seperti thawaf di makam, menempelkan perut atau punggung di dinding makam, mengusapnya dengan tangan atau menciumnya, bahkan yang lebih sopan adalah agak menjahui makamnya sebagaimana agak menjauh ketika berhadapan dengan beliau pada waktu masih hidup.

Ketika hendak meninggalkan Madinah hendaknya berpamitan dengan melaksanakan shalat dua rakaat, mendatangi makam beliau dan mengucapkan salam kepada beliau, memohon syafaat beliau, kemudian berdoa untuk beliau, kedua orang tua beliau, anak-anak beliau, dan orang-orang yang beliau cintai, agar diberikan kebaikan dunia dan agama. Kemudian menuju ke Baqi’ dan mengunjungi tempat-tempat ziarah di Baqi’ (makam para sahabat), serta mendatangi masjid Quba’.

Disunnahkan berdo’a selama dalam perjalanannya baik untuk dirinya atau untuk orang-orang Islam yang lain dan menutup do’anya dengan ucapan:

أمين وصلى الله وسلم على سيدنا محمد وعلى أله وصحبه أجمعين والحمد لله رب العالمين


*Diterjemahkan dari Kitab al Manasik Sughra li Qashidi Ummi al Qura karya Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari