ilustrasi shalat

Apa itu khusyuk? Khusyuk adalah menghadirkan hati untuk mengingat Allah di dalam shalat. Allah Swt berfirman:

اِنَّنِىۡۤ اَنَا اللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّاۤ اَنَا فَاعۡبُدۡنِىۡ ۙ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ لِذِكۡرِىۡ

 “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.”(Q.S. Thaha: 14)

Dalam artian, salah satu di antara misi dalam shalat ialah mengingat Allah, jadi agak aneh ketika seorang mendirikan shalat untuk menemukan ide-ide yang kreatif, karena tidaklah kita diperintahkan shalat untuk menemukan ide-ide kreatif urusan dunia. Semisal shalat supaya dapat ide, lari dari omelan istri atau pamer kepada orang lain. Jadi, untuk apa kita mendirikan shalat?

Misi dari shalat ialah untuk mengingat Allah sebagaimana keterangan pada ayat di atas. Allah Swt juga berfirman:

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

وَلَا تَكُن مِّنَ ٱلْغَٰفِلِينَ

janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.”(QS.Al-A’raf: 205)                            

Oleh karena itu, jangan sampai kita melamun di dalam shalat, mikirin mantan, pekerjaan, dan hal yang tidak penting. Tetapi shalat itu untuk mengingat Allah Swt di dalam shalat.

Indikasi Khusyuk di dalam Shalat

Hanya ingat Allah saja tidak ada yang lain

Sehingga kita bisa mengetahui shalat khusyuk dengan kita rasakan, apakah kita mengingat Allah atau ingat yang lain.

Berlama-lama saat sujud dan rukuk

Memanjangkan waktu rukuk dan sujud bisa menjadikan kita khusyuk dalam shalat. Sebab, saat kita rukuk dan sujud merupakan keadaan hamba dekat dengan Tuhannya, sehingga kita disunnahkan membaca doa-doa ketika rukuk dan sujud. Sayid Qutb Muhammad Al-Bakri berkata:

إن مما يورث الخشوع إطالة الركوع والسجود

Sesungguhnya hal yang bisa menjadikan kekhusyukan ialah memanjangkan waktu rukuk dan sujud.”

Memahami bacaan shalat yang kita ucapkan

Menurut Imam Zainuddin (pengarang kitab Fathul Mu’in) dengan memahami makna-makna bacaan dalam shalat bisa membantu kita untuk menyempurnakan tujuan kerendahan hati dan kekhusyukan seseorang saat shalat. Allah Swt berfirman:

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا

Maka apakah mereka tidak memperhatikan Alquran ataukah hati mereka terkunci?” (Q.S. Muhammad 24).

Ketika membaca doa iftitah kita mengerti, membaca al-Fatihah kita juga mengerti. Karena ada orang ketika ia shalat sudah sampai surat Al-Ikhlas tiba-tiba ia lupa apakah sudah membaca Al-Fatihah atau belum. Berarti ia tidak khusyuk, karena ia tidak sadar apa yang sedang ia ucapkan. Sehingga orang yang khusyuk ialah تعلموا ما تقولون mengetahui apa yang kalian ucapkan.

Tidak melakukan hal-hal di luar rukun dan sunnah

Jadi, kita shalat tanpa melakukan perbuatan di luar rukun shalat, sehingga kita bermain bermain injak kaki, bercanda atau bermain dengan jamaah sebelahnya. Dengan demikian, sudah pasti kita tidak khusyuk di dalam shalat, dan akhirnya kita tidak bisa merasakan nikmatnya ibadah.

Shalat seseorang itu tergantung kualitas khusyuknya, dan hanya dengan khusyuk kita akan merasakan rehatnya jiwa di dalam shalat. Yuk kita belajar shalat khusyuk dengan menata hati kita sedikit demi sedikit untuk meningkatkan kualitas ibadah kita.

Semoga Allah Swt, memberikan kita kekuatan istiqomah dan hati yang khusyuk dalam beribadah. Wallahu a’lam bi as-shawab.


Refrensi:

Kitab Ihya’ Ulumuddin

Kitab Fathul Mu’in


Ditulis oleh Bayu Aji Kertadinoto, Mahasantri Ma’had Aly An-Nur 2 Al-Murtadlo