Sumber gambar: https://hello-pet.com

Oleh: Silmi Adawiyah*

Memiliki pasangan hidup yang tepat adalah nikmat. Karena itu sebelum melangkah jauh untuk menikah, ada baiknya kita mengikuti etika dalam memilih pasangan hidup yang dianjurkan oleh Agama. Al Quran dan Hadis memiliki panduan lengkap dalam hal tersebut. Dua pedoman tersebut akan membawa manusia ke jalan kebahagiaan.

Talak memang dibolehkan dalam Islam, namun itu bukan tujuan dari sebuah pernikahan. Jika masih bisa dipertahanan, kenapa harus berpisah? Islam memperhatikan beberapa titik yang memang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk memilih dengan siapa ia akan menikah. Bukan tentang orang visual memilih  yang ganteng dan cantik, atau orang kinestetik memilih yang kreatif dan asyik. Namun ini tentang kriteria yang diajarkan Rasulullah guna mencari pasangan terbaiknya.

Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim dari sahabat Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: ” تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ: لِمَالِهَا، وَلِحَسَبِهَا، وَلِجَمَالِهَا، وَلِدِينِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Wanita umumnya dinikahi karena 4 hal: hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan agamanya. Karena itu, pilihlah yang memiliki agama, kalian akan beruntung. 

Hadis tersebut menyebutkan empat kriteria yang mungkin bisa dijadikan pertimbangan dalam memilih pasangan hidup. Namun perlu diingat, bahwa diantara harta, nasab, cantik, dan agama, harus perihal agamanya yang didahulukan. Bukankan kriteria yang paling utama adalah dia yang taat kepada Allah dan Rasulnya? Tersurat dalam QS Al Huujurat; 13

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ

“Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian adalah yang paling bertaqwa.”

Ayat tersebut mengingatkan kembali jika etika yang tak kalah penting dalam memilih pasangan hidup adalah yang paham agama dengan baik. Karena segala kebaikan di muka bumi ini harus disertai pemahaman (ilmu) yang baik pula. Karena bagaimana mungkin seseorang dapat menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, padahal dia tidak tahu apa saja yang diperintahkan oleh Allah dan apa saja yang dilarang oleh-Nya? Rasulullah bersabda dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:

من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين

“Orang yang dikehendaki oleh Allah untuk mendapat kebaikan akan dipahamkan terhadap ilmu agama.”

*Alumni Unhasy, santri Walisongo Cukir Jombang, saat ini menempuh pendidikan tinggi di UIN Jakarta.