Sumber gambar: https://media.ihram.asia

Oleh: Zahara Luthfiyah*

Bulan Rajab termasuk bulan haram yang sangat berarti dalam Islam. Mendampingi Dzul Qo’da, Dzul Hijjah, dan Muharram, menjadi empat pilar bulan yang mulia. Bersama Ramadan, Sya’ban dan Rabi’ul Awal atau Maulud,  menjadi icon penting umat Islam untuk mendekatkan diri pada Sang Ilahi. Apa saja keutamaan Rajab, dan amalan-amalan yang sering dilakukan?

Dalam shohihul muslim disebutkan:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ مَوْلَى أَسْمَاءَ بِنْتِ أَبِي بَكْرٍ وَكَانَ خَالَ وَلَدِ عَطَاءٍ قَالَ أَرْسَلَتْنِي أَسْمَاءُ إِلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ فَقَالَتْ بَلَغَنِي أَنَّكَ تُحَرِّمُ أَشْيَاءَ ثَلَاثَةً الْعَلَمَ فِي الثَّوْبِ وَمِيثَرَةَ الْأُرْجُوَانِ وَصَوْمَ رَجَبٍ كُلِّهِ فَقَالَ لِي عَبْدُ اللَّهِ أَمَّا مَا ذَكَرْتَ مِنْ رَجَبٍ فَكَيْفَ بِمَنْ يَصُومُ الْأَبَدَ إلخ 

Artinya diceritakan dari Abdullah: aku diutus oleh Asma untuk menemui dan menyampaikan pesan ke Ibnu Umar isi pesannya: Asma berkata aku telah mendengar bahwa engkau telah mengharam tiga perkara diantaranya adalah puasa Rajab, lalu Ibnu Umar pun menjawab: bagaimana dengan puasa satu tahun penuh.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Menyelusuri keindahan bulan Rajab, biasanya saat memasuki bulan Rajab para muslimin bersemangat untuk lebih giat beribadah terutama dalam amalan-amalan sunnah.  

Beberapa hadits Rasulullah SAW menunjukkan kelebihan bulan rajab:

  1. Diriwayatkan bahwa apabila Rasulullah SAW memasuki bulan Rajab beliau berdoa, “Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab (ini) dan (juga) Sya’ban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan”. (HR. Imam Ahmad, dari Anas bin Malik).
  2. Hendaklah kamu memuliakan bulan Rajab, niscaya Allah memuliakan kamu dengan seribu kemuliaan di hari kiamat.
  3. Riwayat (secara mursal) Abul Fath dari al-Hasan, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Bulan Rajab bulan Allah, bulan Sya’ban bulanku, dan bulan Ramadhan bulan umatku”.
  4. Kemuliaan Rajab dengan malam Isra’ Mi’rajnya, Sya’ban dengan malam nisfunya dan ramadhan dengan lailatul qadarnya.

Dalam melakukan ibadah di bulan Rajab, ada beberapa amalan yang sering dilakukan, antara lain:

  • Memperbanyak istighfar

Terdapat hadits yang menerangkan: “Barang siapa yang membaca Sayidul Istighfar setiap pagi dan sore InsyaAllah matinya khusnul khotimah (calon ahli surga).[1]

  • Puasa

Dalam hadits diterangkan:

  1. Puasa tanggal 1 sama dengan menghapus dosa 3 tahun
  2. Puasa tanggal 2 sama dengan menghapus dosa 2 tahun
  3. Puasa tanggal 3 sama dengan menghapus dosa 1 tahun

Ada hadits lain yang menerangkan bahwa:

  1. Puasa sehari dalam bulan Rajab mendapat surga yang tertinggi (Firdaus).
  2. Puasa dua hari akan mendapat kemuliaan dari Allah yang semua ahli langit dan bumi tak ada yang dapat menyifatinya (sangat mulia)
  3. Puasa 3 hari pada bulan Rajab, dijadikan parit yang panjang yang menghalangnya ke neraka (panjangnya setahun perjalanan).
  4. Puasa 7 hari pada bulan Rajab, ditutup daripadanya 7 pintu neraka. (Riwayat al-Thabarani dari Sa’id bin Rasyid)
  5. Puasa 8 hari akan dibukakan semua pintu surga. (Riwayat al-Thabarani dari Sa’id bin Rasyid)
  6. Puasa 10 hari semua permohonannya akan terkabul (Riwayat al-Thabarani dari Sa’id bin Rasyid).
  7. Puasa 15 hari semua dosanya akan dihapus dan kesalahannya akan diganti dengan kebaikan.
  8. Puasa 16 hari akan dapat melihat wajah Allah di dalam surga, dan menjadi orang yang pertama menziarahi Allah dalam syurga.
  9. Bulan Rajab Syahrullah (bulan Allah), diampunkan dosa orang-orang yang meminta ampun dan bertaubat kepada-Nya. Puasa dalam bulan Rajab, wajib bagi yang berpuasa itu. Diampunkan dosa-dosanya yang lalu. Dipelihara Allah umurnya yang tinggal. Terlepas daripada dahaga di akhirat.
  10. Puasa pada awal Rajab, pertengahannya dan pada akhirnya, seperti puasa sebulan pahalanya.
  • Wirid di Jumat akhir pada bulan Rajab

Syekh Ali Al-Ajhururi dalam kitabnya Kholashotul Atsar “Barang siapa yang membaca wirid diatas di kala khotib jum’at duduk diantara dua khutbah pada Jumat terakhir dari bulan Rajab, maka sakunya tak akan sunyi dari uang selama satu tahun (tentunya harus disertai ikhtiar).[2]

Hadits-hadits yang berkaitan tentang keutamaan bulan Rajab, kebanyakan ulama mengatakan bahwa hadits dhaif, dan tidak ada keterangan yang kuat berdasar sabda Rasulullah SAW.  Namun, meskipun hadits dhaif, memberi dampak kebaikan dan memotivasi para muslim dalam ibadah sunnah tidak lah bermasalah untuk dilakukan.

Imam Suyuthi dalam kitabnya al-Durr al-Mantsur mengutib banyak sekali hadist dhai’f. Jumhur sepakat untuk Fadhailu al-A’mal atau keutamaan amal, hadist dha’if boleh diamalkan. Tidaklah mempengaruhi status hukum puasa di bulan Rajab, berdasar individunya dengan niat yang baik, dan cara yang baik untuk selalu dekat dengan-Nya.


*Alumni Unhasy dan Pondok Pesantren Putri Walisongo Jombang.


[1] Abd Muhaimin Rifa’i, Miftakhul Saadah, Bojonegoro,2004

[2] Ibid