Oleh: Almara Sukma*

Rajab dilihat dari kalender Hijriyah merupakan urutan bulan ke-7 yang berada sesudah bulan Jumadil Akhir dan sebelum bulan Sya’ban, di kalender Masehi dimulai hari Ahad, 22 Januari 2023. Bulan Rajab adalah bulan yang dimuliakan, karena termasuk dalam empat bulan haram (Muharram, Rajab, Dzulqa’dah, Dzulhijjah) sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut:

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ ، حَدَّثَنَا أَيُّوبُ ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ ، عَنِ ابْنِ أَبِي بَكْرَةَ ، عَنْ أَبِي بَكْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : ” الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ : ذُو الْقَعْدَةِ، وَذُو الْحِجَّةِ، وَالْمُحَرَّمُ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ “.

Artinya : “Sesungguhnya zaman ini telah berjalan (berputar), sebagaimana perjalanan awalnya ketika Allah menciptakan langit dan bumi, yang mana satu tahun ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram, tiga bulan yang (letaknya) berurutan, yaitu Dzulkaidah, Dzulhijah, dan Muharam. Kemudian Rajab yang berada di antara Jumadil (Akhir) dan Syaban.”[1]

Pada bulan Rajab terjadi peristiwa penting bagi umat Islam, yaitu peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW dan perintah melaksanakan shalat. Diketahui bersama, Isra’ Mi’raj adalah peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW dari masjid al-Haram ke masjid al-Aqsa, kemudian langsung ke Sidratulmuntaha yang terjadi pada malam 27 Rajab. Saat itulah Nabi Muhammad SAW mendapat perintah shalat lima waktu.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Ada banyak amalan baik yang bisa diamalkan di bulan Rajab nanti.

Sebelum memasuki bulan Rajab 1442 H sebaiknya kita panjatkan doa sebagai berikut,

أللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَارَمَضَان

Artinya: “Ya Allah, berkahilah umur kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta sampaikanlah (umur) kami hingga bulan Ramadhan.”

Puasa Rajab menjadi salah satu amalan yang paling populer sepanjang bulan suci dalam ajaran umat Islam. Puasa Rajab merupakan puasa Sunnah yang dikerjakan pada bulan Rajab. Hukum sunnah ini disandarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud,

2428 حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ ، حَدَّثَنَا حَمَّادٌ ، عَنْ سَعِيدٍ الْجُرَيْرِيِّ ، عَنْ أَبِي السَّلِيلِ ، عَنْ مُجِيبَةَ الْبَاهِلِيَّةِ ، عَنْ أَبِيهَا – أَوْ عَمِّهَا – أَنَّهُ أَتَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ثُمَّ انْطَلَقَ فَأَتَاهُ بَعْدَ سَنَةٍ وَقَدْ تَغَيَّرَتْ حَالُهُ وَهَيْئَتُهُ، فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَمَا تَعْرِفُنِي ؟ قَالَ : ” وَمَنْ أَنْتَ ؟ “. قَالَ : أَنَا الْبَاهِلِيُّ الَّذِي جِئْتُكَ عَامَ الْأَوَّلِ. قَالَ : ” فَمَا غَيَّرَكَ وَقَدْ كُنْتَ حَسَنَ الْهَيْئَةِ ؟ “. قَالَ : مَا أَكَلْتُ طَعَامًا إِلَّا بِلَيْلٍ مُنْذُ فَارَقْتُكَ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” لِمَ عَذَّبْتَ نَفْسَكَ ؟ “. ثُمَّ قَالَ : ” صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَيَوْمًا مِنْ كُلِّ شَهْرٍ “. قَالَ : زِدْنِي ؛ فَإِنَّ بِي قُوَّةً. قَالَ : ” صُمْ يَوْمَيْنِ “. قَالَ : زِدْنِي. قَالَ : ” صُمْ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ “. قَالَ : زِدْنِي. قَالَ : ” صُمْ مِنَ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ، صُمْ مِنَ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ، صُمْ مِنَ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ “. وَقَالَ بِأَصَابِعِهِ الثَّلَاثَةِ فَضَمَّهَا، ثُمَّ أَرْسَلَهَا.

Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma’il, Telah menceritakan kepada kami Hammad dari Sa’id Al Jurairi, dari Abu As Salil dari Mujibah Al Bahili, dari ayahnya atau pamannya bahwa ia datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian pergi, kemudian ia datang kepada beliau setelah satu tahun, dan keadaan serta penampilannya telah berubah. Kemudian ia berkata; wahai Rasulullah, apakah engkau mengenalku? Beliau berkata: “Siapa kamu?” Ia berkata; saya adalah Al Bahili yang telah datang kepada engkau pada tahun pertama. Beliau berkata: “Apakah yang telah mengubahmu? Dahulu penampilanmu baik.” Ia berkata; saya tidak makan kecuali pada malam hari semenjak saya berpisah dengan engkau. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Kenapa engkau menyiksa dirimu?” kemudian beliau berkata: “Berpuasalah pada bulan yang penuh kesabaran (Bulan Ramadhan), dan satu hari setiap bulan.” Ia berkata; tambahkan untukku, karena sesungguhnya saya kuat. Beliau berkata: “Berpuasalah dua hari!” Ia berkata; tambahkan untukku! Beliau berkata: “Berpuasalah tiga hari!” Ia berkata; tambahkan untukku! Beliau berkata: “Berpuasalah sebagian dari bulan haram (Rajab, Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah dan Al Muharram).” Beliau mengatakannya dengan memberi isyarat menggunakan ketiga jari-jarinya, beliau menggenggamnya kemudian membukanya. [2]

Niat Puasa Rajab

Adapun bacaan niat puasa Rajab apabila dilakukan pada malam hari sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ فِى شَهْرِ رَجَبِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Artinya : Saya niat puasa esok hari di bulan Rajab sunnah karena Allah Ta’ala.

Dan apabila niat puasa Rajab dilakukan pada pagi hari bacaan sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

Artinya: “Saya berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah SWT.”


[1] HR. Bukhori no. 3197

[2] HR. Abu Dawud no.2428


*Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari