Oleh: Qona’atun Putri Rahayu*

Dalam sebuah pernikahan pasti menginginkan hubungan yang baik, harmonis, dan damai. Berikut, ditarik secara garis besar terdapat 3 buah komponen dalam hubungan pernikahan. Tiga komponen tersebut yakni meliputi; kedekatan emosi, komitmen, dan gairah. Komponen-komponen tersebut harus kita pelajari karena dapat mempengaruhi bentuk dan dinamika kehidupan hubungan suami dan istri.

Kedekatan Emosi

Kedekatan emosi yakni sebuah rasa saling memiliki. Sebagai pasangan suami istri harus memiliki rasa memiliki satu sama lain, saling terhubung dua pribadi menjadi satu. Kedekatan emosi ini membuat tentram hubungan suami dan istri. Dalam Q.S. Ar-Rum 30:21 disebutkan bahwasannya “Dan di antara tanda-tanda kebesaran-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan suami atau istri untukmu dari jenismu sendiri agar kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang.”

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Komitmen

Komitmen yakni sebuah janji menuju yang lebih baik. Dalam Q.S. An-Nisa 4:21 disebutkan bahwasannya pernikahan adalah janji kokoh (mitsaqon ghalidhan). Mengikat janji untuk menjaga hubungan agar membawa kebaikan bersama. Dengan menjaga komitmen pasangan pasutri tidak mudah mengkhianati pasangannya, dan tidak mudah putus asa saat dinamika pernikahan terasa sangat berat.

Gairah

Gairah yakni hubungan suami istri itu tercipta keinginan atau mendapatkan kepuasan fisik dan seksual. Karena salah satu tujuan pernikahan adalah menghalalkan hubungan antara laki-laki dan perempuan. Nabi Saw bersabda “Aghadhdh li al-Bashar wa Ahshan li al-Farji,” menjaga mata, dan alat kelamin atau organ reproduksi.

Dalam Q.S. Al-Baqarah 2:187 disebutkan bahwasannya, “Mereka istri-istrimu adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasannya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu.”

Ketiga komponen tersebut harus tumbuh subur dalam hubungan pernikahan untuk menciptakan keluarga yang tentram, harmonis, dan memiliki kedekatan emosi, serta merasakan gairah seksual yang sehat kepada pasangannya. Setiap bergilirnya waktu sebuah pasangan suami istri pasti pernah merasakan satu komponen yang lemah, hal ini yang perlu kita perhatikan, kita harus mampu menjaga keseimbangan ketiga komponen ini.


*Alumni Universitas Hasyim Asy’ari