Sumber: Nu Online

 

 

Oleh: KH. Fawaid Abdullah*

Imam al-Ghazali menyampaikan bahwa, “ketika seseorang itu telah bersuci, maka shalatlah dua rakaat sunah fajar di rumah ketika fajar (shodiq) telah muncul, sebagaimana apa telah dilakukan oleh Rasulullah SAW ketika akan berangkat ke masjid”. Lalu shalat subuh berjamaah, dengan keutamaan pahala 27 derajat dibandingkan shalat sendirian.

Amalkanlah perilaku seperti ini, jika anda ingin mendapatkan keberuntungan dan faedah di dalam mencari ilmu. Karena buah dari ilmu adalah mengamalkan ilmu itu sendiri.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Apabila anda berjalan menuju masjid, maka seyogianya berjalan dengan perlahan-lahan dan penuh ketenangan. Jangan terburu-buru. Bacalah doa selama dalam perjalanan menuju masjid.

Doa yang dibaca adalah :

أَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلٌكَ بِحَقِّ السَّائِلِيْنَ عَلَيْكَ وَبِحَقِّ الرَّاغِبِيْنَ إِلَيْكَ وَبِحَقِّ مَمْشَايَ، فَإِنِّي لَمْ أَخْرُجْ أَشِرًّا وَلَا بَطَرًا وَلَا رِيَاءً وَلَا سُمْعَةً، بَلْ خَرَجْتُ اتِّقَاءَ سُخْطِكَ وَابْتِغَاءَ مَرْضَاتِكَ، فَأَسْأَلُكَ أَنْ تُنْقِذَنِيْ مِنَ النَّارِ، وَأَنْ تَغْفِرْ لِيْ ذُنُوْبِيْ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ

Artinya :

“Ya Allah, aku mohon pada-Mu dengan sebenar-benar permohonan dan hamba yang cinta kepada-Mu berjalan menuju-Mu. Sungguh aku tidak keluar dari kejelekan, lacut, riya, sum’ah, tetapi aku keluar karena takut akan kemarahan-Mu dan hanya karena mencari Ridla-Mu. Aku memohon kepada-Mu menyelamatkanku dari api neraka, ampunilah aku dari dosa-dosa ku, sungguh tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali hanya Engkau “. (Selengkapnya, silahkan dibuka dan dibaca Kitab Bidayah Al Hidayah karya Imam Al Ghazali).

Nilai-nilai adab (atau mafhum mukhalafah adab masuk masjid) yang bisa kita ambil dari apa yang ditulis Al Ghazali diatas antara lain adalah :

  1. Walau telah keluar dari masjid dan ibadah seperti shalat dan sejenisnya, kita diminta berdoa melepaskan sifat-sifat jelek, ego, pamer, dan sum’ah.
  2. Tidak sedikit diantara kita, mungkin setelah keluar dari masjid ‘merasa’ lebih suci dari orang lain setelah berlama-lama ibadah di dalam masjid. Justru inilah penyakit-penyakit hati yang terkadang secara tidak sadar merasuk dan bersemayam dalam diri dan hati kita.
  3. Dengan niat melepas ego, sifat riya’, dan merasa paling ahli ibadah karena berada di dalam masjid, justru pada saat yang sama penyakit-penyakit hati ini terkadang muncul dan bercokol dalam diri kita.

Inilah kenapa Al Ghazali menegaskan bahwa tata krama atau adabiyah cara yang baik dan benar ketika keluar dari dalam masjid. Supaya kita menyingkirkan sifat-sifat tidak terpuji tatkala secara bersamaan kita juga sedang beribadah. Karena terkadang, setan justru menggoda manusia di saat manusia itu melakukan Ibadah sekalipun, termasuk pada saat keluar dari dalam masjid.

Wallahu A’lam.


*Santri Tebuireng 1989-1999, Ketua Umum IKAPETE Jawa Timur 2006-2009, saat ini sebagai Pengasuh Pesantren Roudlotut Tholibin Kombangan Bangkalan Madura.


MENJADI MANUSIA SESUNGGUHNYA, “Kajian Tasawwuf & Adab”, menurut Imam Al Ghazali.