Sumber: tentik.com

Pada rentang waktu antara tahun 1845-1852 terjadi peristiwa The Great Famine yang mengacu pada kejadian besar di Irlandia atau dikenal pula dengan Irish Potato Famine disebabkan peristiwa meluasnya kelaparan di Eropa. Meskipun menimpa banyak negara Eropa saat itu, dampak terparah terjadi di Irlandia dan Skotlandia. Dalam sejarah Irlandia bahkan wabah kelaparan ini menjadi tonggal ikhtisar waktu karena berdampak luas berupa berkurangnya penduduk wilayah ini sebesar 20% sampai 25% disebabkan tingginya tingkat kematian dan emigrasi.

Irish Potato Famine disebabkan  beruntunnya kegagalan panen kentang akibat hampir semua umbi kentang tidak dapat dikonsumsi karena terserang hawar kentang. Serangan wabah penyakit ini meluas di Eropa akibat tidak tersedianya kultivar kentang yang tahan penyakit ini. Pada waktu itu, di Irlandia sekitar sepertiga penduduk tergantung sepenuhnya pada kentang untuk penghidupannya. Akibatnya, dampak terparah mengenai negara itu. Diperkirakan satu juta orang meninggal dunia dan satu juta lainnya keluar dari Irlandia. Wabah ini di Irlandia kemudian berdampak luas secara politik, sosial dan ekonomi; dan sampai sekarang masih diperdebatkan makna sejarahnya.

Ternyata umat Islam punya peran dalam membantu kesengsaraan masyarakat Irlandia. Saat itu Kekhalifahan Islam Turki Utsmani melalui Sultan Abdul Majid menyatakan niatnya untuk mengirim 10.000 sterling kepada para petani Irlandia, akan  tetapi Ratu Inggris hanya meminta agar Sultan mengirim 1000 sterling.

Permintaan Ratu Inggris tersebut tak membuat Sultan  hanya mengirim 1.000 sterling tetapi secara diam-diam mengirim 3 kapal penuh dengan makanan. Pengadilan Inggris dikabarkan telah mencegah kapal-kapal Negara Islam memasuki pelabuhan dari Cork City dan Belfast, tetapi mereka akhirnya berhasil berlabuh diam-diam di sebuah pelabuhan kecil Drogheda dan memberikan makanan.

Pemimpin Irlandia akhirnya mengirim surat berikut dengan ungkapan syukur kepada Khalifah Negara Islam Turki Utsmani:

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Kami para bangsawan, tuan-tuan dan penduduk Irlandia ingin mengekspresikan terima kasih atas bantuan murah hati Sultan Turki Utsmani.”

“Karena bencana kelangkaan. Hal ini tidak dapat dihindari bagi kita untuk menarik bantuan dari negara-negara lain untuk diselamatkan dari ancaman abadi kematian dan kelaparan. Kemurahan hati Sultan untuk memenuhi panggilan bantuan ini menampilkan contoh untuk Eropa Serikat. Masyarakat merasa lega dan diselamatkan dari kebinasaan melalui tindakan ini yang sangat tepat waktu. Kami mengucapkan terima kasih atas nama mereka dan berharap bahwa Sultan Turki Utsmani dan kekuasaannya akan diselamatkan dari penderitaan yang menimpa kita.”

Pada tahun 1853, pendeta Kristen Rev. Henry Natal menulis sebagai berikut tentang insiden tersebut dan tentang Sultan Abdul Majid, khalifah negara Islam:

“… Selama tahun kelaparan di Irlandia, Sultan mendengar penderitaan yang ada di negara bahagian; ia segera menyampaikan kepada Duta Besar Inggris keinginannya untuk membantu dalam bantuan nya, dan ditenderkan untuk tujuan sejumlah besar uang..”

Pada kunjungan oleh mantan Presiden Irlandia, Mary McAleese ke Turki, dia membuat pernyataan selama pertemuan dengan koleganya dari Turki, ia mengungkapkan kata-kata terima kasih dari orang-orang Irlandia untuk bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh Kekhalifahan Utsmani.

Untuk mengabadikan peristiwa itu, sebuah klub sepak bola Irlandia bernama Drogheda United FC menggunakan logo sabit dan bintang Utsmani dalam peringatan bantuan Turki Utsmani yang disampaikan ke kotanya.

Sebuah hotel di Irlandia bernama The Westcourt Hotel yang terletak di sebelah ruang di mana pelaut Utsmani  singgah di sana setelah memberikan makanan kepada masyarakat Irlandia, menuliskan  sebuah plakat yang menyatakan:

“The Great Irish Famine 1847 – Untuk mengenang dan pengakuan atas kemurahan hati Rakyat Turki terhadap orang Irlandia.”


Disarikan dari berbagai sumber.