Sumber ilustrasi: freedomsiana

Sebagai umat muslim yang beriman tidak asing kita mendengar kata Ar-Rahman. Ar-Rahman adalah salah satu dari nama Allah yang 99 (Asmaul Husna). Seyogyanya semua umat muslim mengetahui apa itu asmaul husna, seringkali kita mendengar asmaul husna Ketika kita masih di umur kanak-kanak. Tapi apakah kita mengerti isi kandungan setiap namanya? 

Asmaul husna adalah dua kata dari bahasa arab yang disambung, dalam bahasa arab kata ‘Asma’ adalah bentuk jamak dari kata ‘isim’ dan memiliki arti ‘nama’ kemudian menjadi jamak dan memilki arti ‘Nama-nama’, dan ‘Husna’ dalam bahasa arab adalah bentuk muannats dari kata ‘ahsan’ yang artinya Baik atau indah. Jadi secara definisi kata asmaul husna adalah nama-nama Allah yang baik atau indah yang disandingkan dengan sifat-sifatnya.

Dalam asmaul husna terdapat 99 nama Allah dengan arti dan sifatnya tersendiri, sebagaimana dalam hadist disebutkan:

إِنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمًا ، مِائَةً إِلا وَاحِدَةً ، مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ

“Sesunguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu, siapa yang menjaganya maka dia masuk surga.” (HR Bukhari)

Dalam nama Allah yang 99 (Asmaul Husna), ada salah satunya yaitu Ar Rahman (الرحمن), Ar Rahman sendiri memilik arti  ‘Yang Maha Pengasih’, selain dalam asmaul husna sering kita dengar kata Ar Rahman dalam setiap doa dan ibadah kita, contohnya dalam surat al-fatihah pada lafadz Basmalah (بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم), selain itu, kata Ar Rahman juga di sebutkan sebanyak 57 kali dalam Al Qur’an Seperti dalam surat Al Fatihah, Al Baqarah, Al Isra, Ar-Rahman, Ar Ra’d, Maryam, dan masih banyak lagi.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Perlu kita ketahui sebagai umat muslim terdapat kandungan Ar Rahman yang sering terjadi dalam kehidupan kita namun terkadang kita kurang menyadarinya, ada 4 hal penting yang menjadikan indikator bahwa sesuatu dapat digolongkan berdasarkan kata Ar-Rahman. Keempat hal penting tersebut antara lain adalah ilmu, akal, iman dan Islam. Mengapa kita sebagai umat muslim patut meneladani sifat Allah (Ar-Rahman)?

Baca Juga: Memahami Asmaul Husna, Kiat Mendekatkan Diri kepada Allah

Karena dalam surat Al Isra’ ayat 110 disebutkan bahwa Allah SWT., memerintahkan nabi untuk mengatakan kepada orang-orang musyrik yang mengingkari sifat rahmat Allah, yang menjadikan kaum musyrikin enggan menyebut Allah dengan kata Ar Rahman.

قُلِ ٱدْعُوا۟ ٱللَّهَ أَوِ ٱدْعُوا۟ ٱلرَّحْمَٰنَ ۖ أَيًّا مَّا تَدْعُوا۟ فَلَهُ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ ۚ وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَٱبْتَغِ بَيْنَ ذَٰلِكَ سَبِيلًا

“Katakanlah: “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al-asmaaul husna (nama-nama yang terbaik). Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan jangan pula merendahkannya, dan carilah jalan tengah di antara kedua itu.” (QS. Al-Isra’/17: 110)

Selain itu ada sebuah peristiwa yang di alami oleh Rasulullah yaitu sebuah kedzoliman yang dilakukan oleh orang Yahudi, di mana pada suatu hari Rasulullah SAW., sedang berjalan di suatu tempat kemudian dilempari kotoran oleh seorang Yahudi, begitu sampai seterusnya, ketika Rasulullah melewati tempat tersebut, sampai pada suatu hari ketika Rasul melewati tempat tersebut,

Tak ada lagi orang Yahudi tersebut yang melempari kotoran, sampai Rasulullah mencari tahu kabar Yahudi tersebut, terdengar kabar bahwa Yahudi tersebut sedang sakit, maka bergegaslah Rasulullah ke kediaman Yahudi tersebut untuk menjenguknya, sesampainya di sana terkagetlah Yahudi tersebut karena yahudi tersebut berprasangka bahwa rasulullah akan membalas dendam tapi ternyata rasulullah malah menjenguk Yahudi tersebut kemudia membawakan buah tangan sebagai rasa simpati beliau kepada Yahudi tersebut.

Baca Juga: Benarkah Allah Bisa Tertawa? Begini Maknanya

Dari peristiwa yang terjadi di atas, kita patut mengambil teladan tentang sifat Ar-Rahman, yaitu sifat Allah yang Maha Pengasih. Sebagaimana Allah SWT menunjukkan kasih sayangnya kepada semua makhluk-Nya, kita juga seharusnya meneladani sikap tersebut. Tak peduli apapun keburukan atau kesalahan yang dilakukan seseorang, setiap individu berhak untuk mendapatkan kasih sayang, karena Allah memiliki kekuasaan yang tak terbatas dan rahmat yang sangat luas. Sebagai Tuhan yang Maha Esa, Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang patut kita sembah, dengan penuh cinta dan pengabdian.



Penulis: Ahmad Gunawan Imani, Mahasiswa KPI Unhasy.