BANK SAMPAH TEBUIRENG (BST)

Profil

Bank Sampah Yayasan KH. M. Hasyim Asy’ari atau populer dengan sebutan Bank Sampah Tebuireng (BST) berdiri pada 15 Oktober 2015.  Lembaga yang ada di kompleks Pesantren Tebuireng ini berfokus menangani masalah persampahan. Lembaga yang lahir pada era kepemimpinan pengasuh ketujuh Pesantren Tebuireng, KH. Salahuddin Wahid. Pada tahun 2018 mendapatkan bantuan dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berupa pembangunan kantor, kendaraan roda tiga, dan mesin pencacah.

(Foto lama kantor BST)

Pada pertengahan bulan Juli tahun 2022, Yayasan KH. M. Hasyim Asy’ari melakukan optimalisasi penanganan dan pengelolaan sampah di lingkungan Pesantren Tebuireng. Maka, dibangunlah gedung TPS Tebuireng yang berlokasi di tengah-tengah persawahan komplek terminal Gus Dur. Secara kelembagaan, BST dibawah naungan Bagian Pemeliharaan Lingkungan Pesantren Tebuireng.

KH. Abdul Hakim Mahfudz selaku pengasuh baru melanjutkan kepemimpinan sebelumnya. Dalam upaya optimalisasi penanganan sampah di lingkungan Pesantren Tebureng, Ir. Abd. Ghofar selaku sekretaris Pesantren Tebuireng menunjuk Gus Bambang Harimurti dari Bani Yusuf Hasyim untuk terlibat dalam penanganan masalah persampahan. Hal yang dilakukan adalah membentuk unit Bagian Pemeliharaan Lingkungan, yang mana didalamnya ada tiga unit yang terkait; kebersihan, pertamaman, dan Bank Sampah.  Perapihan organisasi penting dilakukan untuk memudahkan kinerjanya.

Untuk menyukseskan program optimalisasi kerja Bank Sampah Tebuireng, maka Gus Bambang mengajak Ahmad Faozan, mantan Direktur Tebuireng Media Group untuk membantu menyelesaikan persoalan sampah. Dari mulai penataan organisasi, SDM, kerjasama dengan berbagai pihak, dll. Seiring berjalannya waktu, Bank Sampah Tebuireng dapat berjalan sesuai dengan rencana. Misalnya, semula tempat pemilahan sampah berada di kawasan area pendidikan kini sudah dibangunkan bangunan khusus untuk mengelola sampah. Selanjutnya, dahulu pemilahan sampah dilakukan secara manual kini juga dilengkapi dengan conveyor. Begitu pun dengan bab adminstrasi pencatatan baik berkaitan dengan data sampah maupun masalah finansial.

Pada tahun 2024 ini, Bank Sampah Tebuireng berkolaborasi dengan Aqua dalam hal edukasi pengelolaan sampah di lingkungan Pesantren Tebuireng. Pihak Aqua menyulap kantor BST menjadi ruang edukasi atau populer dengan istilah Wahana Edukasi Sampahku Tanggungjawabku (WEST). Selain Aqua, ada beberapa pihak yang terlibat dalam program tersebut, yakni Violia (Surabaya), YPCII Cabang Jawa Timur, dan PT. Sumber Barokah Polymer, Jombang. Sedangkan, kantor Bank Sampah Tebuireng bergerser ke sebelah ruang edukasi. Selain berkolaborasi dengan pihak luar, BST juga melengkapi sarana transportasi dan mengadakan kegiatan edukasi serta penyuluhan kepada guru, pembina, santri, dan karyawan khususnya di lingkungan Pesantren Tebuireng (Tebuireng Pusat, Kesamben, Mojosongo, dan Jombok).

(Wajah baru kantor Bank  Sampah Tebuireng setelah renovasi)

(Foto kunjungan edukasi pengelolaan sampah oleh MTs Salafiyah Syafiiyah Tebuireng, (11/7/2024)

(Foto kunjungan edukasi di Wahana Edukasi Sampahku Tanggungjawabku tentang pengelolaan sampah oleh SMP Sains Tebuireng, (2/8/2024)

(Foto bank sampah sekaligus TPST milik BST)

(Foto Pilah Sampah milik BST)

Visi dan Misi Bank Sampah Tebuireng (BST)

Bank Sampah Tebuireng (BST) berikhtiar menciptakan lingkungan pesantren yang lebih bersih dan berkelanjutan. Ikut serta dalam pembentukan pendidikan karakter berbasis lingkungan .

Visi:

  1. Mewujudkan Lingkungan pesantren Bersih dan Sehat
  2. Menjadi lembaga terdepan dalam pengelolaan sampah yang efektif untuk menciptakan lingkungan pesantren yang bersih, sehat, dan nyaman.
  3. Pengelolaan Sampah Berkelanjutan: Menjadi pusat percontohan pengelolaan sampah berkelanjutan yang berdampak positif pada lingkungan pesantren dan komunitas pesantren.

Misi:

  1. Meningkatkan Kesadaran dan kepedulian warga pesantren khususnya santri: Meningkatkan kesadaran dan kepedulian santri tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar melalui edukasi dan kampanye lingkungan.
  2. Mengurangi volume timbulan Sampah: melalui program daur ulang dan pemilahan sampah.
  3. Pemberdayaan Ekonomi santri dan Masyarakat: Memberdayakan masyarakat dan santri dengan memberikan nilai ekonomis pada sampah yang dapat didaur ulang, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat dan santri.
  4. Inovasi dan Teknologi
  5. Kolaborasi dengan stakeholder: Membangun kolaborasi yang kuat dengan pemerintah, swasta, dan komunitas untuk mendukung program pengelolaan sampah.

Program-program

Program Edukasi

Kegiatan aktivitas sehari-hari di lingkungan pesantren, khususnya menyisakan sampah yang tidak sedikit. Lantas, tanggung jawab siapa? Menjaga dan marawat lingkungan pesantren supaya tetap bersih harus dijaga oleh semua pihak. Tidak saja petugas kebersihan, tapi juga seluruh penghuni pesantren. Bank Sampah Tebuireng (BST) melakukan kegiatan edukasi kepada guru, pengurus, pembina, santri, dan karyawan.

Pada Desember 2023, Pesantren Tebuireng berkolaborasi dengan Aqua meluncurkan program edukasi pengelolaan sampah. Kini, ruang edukasi pengelolaan sampah sudah terwujud, lokasinya di samping kantor Bank Sampah Tebuireng. Ruang edukasi ini diberi nama Wahana Edukasi Sampahku Tanggungjawabku (WEST). Selanjutnya, kegiatan edukasi kepada guru dan karyawan dilakukan pada bulan Juni 2024 di SDI Tebuireng Ir. Soedigno, Kesamben, Jombang.

Pada tahun ajaran baru 2024, menjadi ajang pengenalan lingkungan bagi para siswa-siswi baru unit pendidikan yang bernaung di bawah Yayasan KH. M. Hasyim Asy’ari. Para pelajar MTs Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng mendatangi ruang edukasi WEST milik BST dan juga gudang produksi pemilahan sampah. Mereka datang untuk belajar tentang jenis-jenis sampah, cara membuang sampah yang benar, manfaat mengelola sampah, hingga ancaman apabila mengabaikan sampah. Selanjutnya, juga kegiatan edukasi kepada siswa-siswi SMP Sains Tebuireng dan SMK Plus Khoriyah Hasyim, dll.

Sampah/peta Perjalanan sampah Pesantren Tebuireng

Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik domestik (rumah tangga), maupun industri. Dalam UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, dijelaskan bahwa sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan.

Sampah Pesantren Tebuireng selain dihasilkan dari kegiatan sehari-hari di kamar dan asrama sekaligus kantin, juga dihasilkan dari lingkungan unit pendidikan dan komplek makam pahlawan nasional dan keluarga Pesantren Tebuireng. Khusus di Pondok Putra Tebuireng, sampahnya dibersihkan oleh petugas kebersihan sekaligus pengangkutannya. Sedangkan, sampah lainnya dibersihkan oleh petugas kebersihan dan diangkut oleh Tim Angkutan BST.

Kondisi sampah yang dihasilkan umumnya masih tercampur basah dan kering, meskipun tempat sampah yang sudah disedikan dianjurkan membuang sesuai jenisnya. Pengangkutan sampah dilakukan pada pagi, siang, dan sore. Setelah sampah diangkut, kemudian dibawa di TPST.

Pilah 1

Kedatangan sampah yang dihasilkan oleh lembaga-lembaga di lingkungan Pesantren Tebuireng diangkut ke TPST. Selanjutnya, dilakukan pendataan dan penimbangan. Setelah itu, dimasukkan ke dalam bak penampungan. Tim pilah 1 terdiri dari lima orang, kemudian memilah sampah sesuai jenisnya di atas mesin conveyor. Adapun jenis-jenis sampah pilahan, misalnya jenis kertas, plastik, dan lain sebagainya. Mereka bekerja memilah sampah mulai dari jam 08.00 WIB–16.00 WIB. Setelah sampah terpilah, kemudian ditimbang dan dimasukkan ke gudang produksi (pilah 2).

Pilah 2

Tim pilah 2 merupakan kegiatan pilah sampah sesuai jenis dan harus sudah bersih dari label. Semua sampah yang masuk ke pilah 2 adalah sampah bernilai ekonomi. Ada tiga (3) orang dalam kegiatan pilah dua. Tidak semua orang mampu memilah sampah yang benar sesuai butuh ketrampilan khusus, mengingat sampah yang berhasil dipilah akan dikirimkan ke pabrik guna didaur ulang.

Struktur Pengurus Bank Sampah Tebuireng (BST)

Pelindung:

KH. Abdul Hakim Mahfud(Pengasuh PP. Tebuireng)

Pembina:

Bambang Harimurti (Gus Bambang)

Ketua:

Ahmad Faozan, SHI,. MH

Admin:

Dicky Pratama

Ikhsan Nur R.

Tim Kepakaran, Unhasy:

Totok Yulianto, S.T, MT

Meriana Wahyu Nugroho, S.T, M.T

Sulung Rahmawan Wira Ghani, S.T, M.T

Divisi Angkutan

Syarifuddin (Koor.)

Ghozali

Rizki

Divisi Pilah I (TPST)

Yusuf (Koor.)

Tiana

Bibah

Hardi
Afrinda

Divisi Pilah II (Bank Sampah)

Wahid (Koor.)

Nuril

Soimah

Genta

Sosial Media:

Instagram: banksampahtbi

https://www.instagram.com/banksampahtbi