Ilustrasi: www.google.com

Oleh: Silmi Adawiyah*

Perbuatan dosa diciptakan bukan untuk dilanggar, namun sebagai ujian bagi setiap jiwa yang beriman. Tidak sedikit manusia yang hidupnya penuh dengan perbuatan dosa dan maksiat bahkan ada yang melakukannya setiap saat seperti sebuah nikmat.

Namun, bukan berarti lantas kita bebas melakukan apapun, sebaliknya kita harus takut atas apa yang kita lakukan karna semua pasti dipertanggung jawabkan. Banyak perbuatan dosa yang dilarang Tuhan, namun terbungkus dalam sebuah kenikmatan.

Bukan salah Tuhan yang menciptakan, melainkan salah manusia yang tidak bisa menahan. Sebab amar ma’ruf dan anhi mungkar adalah tugas sosial setiap jiwa yang beriman.

Dalam QS An Nisa ayat 79 Allah berfirman:

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

مَا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ۖ وَمَا أَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَفْسِكَ ۚ وَأَرْسَلْنَاكَ لِلنَّاسِ رَسُولًا ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ شَهِيدًا

“Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.”

Agar terhindar dari perbuatan dosa, manusia harus memiliki niat yang kokoh dan usaha yang maksimal. Karena setan tak akan tinggal diam ketika melihat manusia berada di jalan yang benar. Setan telah bersumah akan terus menggoda manusia dari muka dan dari belakang manusia, dan juga dari arah kanan kiri.

Nabi berwadit melalui hadis-Nya:

عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ ، فَإِنَّهُ دَأْبُ الصَّالِحِينَ قَبْلَكُمْ ، وَهُوَ قُرْبَةٌ إِلَى رَبِّكُمْ ، وَمَكْفَرَةٌ لِلسَّيِّئَاتِ، وَمَنْهَاةٌ لِلإِثْمِ

“Laksanakanlah salat malam, karena itulah kebiasaan orang-orang salih sebelum kalian, sarana mendekatkan diri kepada Tuhan, menghapus kesalahan dan menjauhkan kalian dari perbuatan dosa.”

Nabi mengajarkan untuk salat malam guna membentengi diri dari berbagai jenis perbuatan dosa. Tidak mudah memang mengistikamahkan salat malam, namun bukan berarti tidak mungkin. Allah akan memberi jalan kepada setiap hambaNya yang benar-benar ingin mendekatkan diri kepadanya.

Kenapa salat malam bisa menjadi benteng? Sebab salat malam tidaklah bermanfaat kecuali jika salat tersebut membuat seseorang menjadi lebih taat kepada Tuhan. Orang yang taat mengerti batasan ranah haram yang tidak harus dikerjakan, sebab itu ia akan terjaga dari perbuatan dosa.

Salat malam hanya akan dilakukan oleh mereka yang memiliki niat tulus, sehingga keistimewaan salat tersebut hanya diberikan kepada mereka yang mau dan mampu melaksanakan salat malam dengan penuh keihkhlasan.

Dalam salat tersebut, ia bisa memohon kepada Allah agar senantiasa dijaga jiwa dan raganya, sehingga ketika akan melakukan perbuatan dosa ia merasa takut kepada Allah.

*Alumni Pondok Pesantren Putri Walisongo Jombang.

Oleh: Silmi Adawiyah*

Perbuatan dosa diciptakan bukan untuk dilanggar, namun sebagai ujian bagi setiap jiwa yang beriman. Tidak sedikit manusia yang hidupnya penuh dengan perbuatan dosa dan maksiat bahkan ada yang melakukannya setiap saat seperti sebuah nikmat. Namun, bukan berarti lantas kita bebas melakukan apapun, sebaliknya kita harus takut atas apa yang kita lakukan karna semua pasti dipertanggung jawabkan.

Banyak perbuatan dosa yang dilarang Tuhan, namun terbungkus dalam sebuah kenikmatan. Bukan salah Tuhan yang menciptakan, melainkan salah manusia yang tidak bisa menahan. Sebab amar ma’ruf dan anhi mungkar adalah tugas sosial setiap jiwa yang beriman.

Dalam QS An Nisa ayat 79 Allah berfirman:

مَا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ۖ وَمَا أَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَفْسِكَ ۚ وَأَرْسَلْنَاكَ لِلنَّاسِ رَسُولًا ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ شَهِيدًا

“Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.”

Agar terhindar dari perbuatan dosa, manusia harus memiliki niat yang kokoh dan usaha yang maksimal. Karena setan tak akan tinggal diam ketika melihat manusia berada di jalan yang benar. Setan telah bersumah akan terus menggoda manusia dari muka dan dari belakang manusia, dan juga dari arah kanan kiri.

Nabi berwadit melalui hadis-Nya:

عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ ، فَإِنَّهُ دَأْبُ الصَّالِحِينَ قَبْلَكُمْ ، وَهُوَ قُرْبَةٌ إِلَى رَبِّكُمْ ، وَمَكْفَرَةٌ لِلسَّيِّئَاتِ، وَمَنْهَاةٌ لِلإِثْمِ

“Laksanakanlah salat malam, karena itulah kebiasaan orang-orang salih sebelum kalian, sarana mendekatkan diri kepada Tuhan, menghapus kesalahan dan menjauhkan kalian dari perbuatan dosa.”

Nabi mengajarkan untuk salat malam guna membentengi diri dari berbagai jenis perbuatan dosa. Tidak mudah memang mengistikamahkan salat malam, namun bukan berarti tidak mungkin.

Allah akan memberi jalan kepada setiap hambaNya yang benar-benar ingin mendekatkan diri kepadanya. Kenapa salat malam bisa menjadi benteng? Sebab salat malam tidaklah bermanfaat kecuali jika salat tersebut membuat seseorang menjadi lebih taat kepada Tuhan.

Orang yang taat mengerti batasan ranah haram yang tidak harus dikerjakan, sebab itu ia akan terjaga dari perbuatan dosa. Salat malam hanya akan dilakukan oleh mereka yang memiliki niat tulus, sehingga keistimewaan salat tersebut hanya diberikan kepada mereka yang mau dan mampu melaksanakan salat malam dengan penuh keihkhlasan.

Dalam salat tersebut, ia bisa memohon kepada Allah agar senantiasa dijaga jiwa dan raganya, sehingga ketika akan melakukan perbuatan dosa ia merasa takut kepada Allah.

*Alumni Pondok Pesantren Putri Walisongo Jombang.