ilustrasi: puisi-hilang

Oleh: Wannur Laila Putri*

Harapku
rasaku masih sama padamu
tetap mengagumi dan mencintaimu
tapi sampai detik ini pun
kau tak tahu siapa aku

sakit kah aku dengan semua ini?
tidak,
sesakit apapun, karna kamu lah obat dari penyakit itu
aku sengaja mencintaimu diam-diam
agar aku tak mengganggu hubunganmu dengan tuhan semesta alam        

aku adalah perempuan gila
yang dengan sengaja menyimpan rasa
yang memintamu kepada sang semesta
dengan sengaja tanpa putus asa
untuk chapter akhirnya bagaimana

aku terima
tapi semoga apa yang aku pinta
tuhan berikan meski dengan waktu yang sangat lama

DALAM DIAMKU
Aku mencintaimu
sosok pujangga hatiku
meski dua hari yang lalu kita bertemu
tapi dirimu tak mengenaliku

aku mencintaimu dan begitu mengaggumimu
tapi aku berpikir, aku tak kan mungkin memilikimu
ini aku
gadis asing yang menyimpan rasa padamu
meski kau tak tahu siapa aku
aku telah mengadukan mu kepada tuhanku

senyummu sangat candu
membuatku melayang dan tak bisa terlelap malam itu
dirimu bak pelangi
yang sangat memberi warna dalam kehidupanku

terkadang gundah gulana hatiku begitu kuat
karena aku merindukan mu dengan begitu hebat
tapi aku tahu
tak semua cinta menjadi satu

mungkin tuhan hanya mempertemukanku denganmu
tapi tidak untuk memiliki dan menjadi penyempurna imanmu

Kamu, Aku dan Tuhan
Saat pertama aku mengenalmu
aku merasakan ada rasa yang berbeda
yang hadir secara tiba tiba
dan datang begitu saja

aku mengadukanmu, kepada tuhan pemilikmu
aku mencintai salah satu ciptaanya
yang begitu indah dan sempurna
bak pangeran di surga

aku mendambakan nya dan menginginkannya
dan aku sangat mencintai segalanya tentang dirinya
tapi aku sadar

aku tak ingin merebutmu pada tuhanmu
aku selalu mendoakanmu
sebagai tanda cintaku padamu

membalutkan doa yang selalu kuulang di sepertiga malam
aku mengerti
memilikimu sangat mustahil bagiku
tapi aku percaya pada tuhanku

jika memang doaku kalah dengan takdirmu
aku ikhlas untuk berhenti memperjuangkan mu di doaku
aku pergi dari medan perang yang menyiksaku

kepada sang pujangga jiwa
aku mencintaimu sedalam dalamnya

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online