Gedung perkuliahan Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng. Foto: Hafidz

Tebuireng.online– Ma’had Aly Hasyim Asy’ari merupakan lembaga pendidikan dengan sistem pendidikan berbasis perguruan tinggi dan setiap mata perkuliahan yang ditempa memakai kitab-kitab pesantren yang sudah dijadwalkan pada setiap semester. Ma’had Aly Hasyim Asy’ari didirikan dan diresmikan oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng yakni saat itu, KH. Muhammad Yusuf Hasyim dan Dr(Hc). Ir. KH. Salahuddin Wahid pada tanggal 6 September 2006. Tujuan pendirian tersebut, adalah menanggulangi krisis alumni Tebuireng yang cakap dalam literatur Islam dan kitab kuning.

Pada peresmian Ma’had Aly, jurusan yang dipilih adalah jurusan Fiqh wa ‘Ushulihi (Fikih dan Ushul Fikih) untuk membekali mahasantri agar bisa menjadi orang yang tafaqquh fid diin, dan mengerti akan berbagai problematika yang berhubungan dengan jurusan tersebut. “Berdirinya Ma’had Aly Hasyim Asy’ari awalnya adalah untuk mencetak kader-kader yang ber-tafaqquh fid diin dan siap mengemban ilmunya di masyarakat,” kata Mudir Ma’had Aly Hasyim Asy’ari, KH. Nur Hannan Lc., M.Hi., saat ditemui pada Senin (20/03/2017) lalu di kantor Ma’had Aly Tebuireng.

“Ma’had Aly sudah berjalan selama 10 tahun memberikan dedikasi pengajaran fiqh wa ushulihi kepada mahasantri. Untuk tahun ajaran baru ini (2016/2017) sudah mendapatkan SK (surat keputusan) resmi dari Kementrian Agama Republik Indonesia untuk mengganti jurusan menjadi hadist wa ulumihi,” tutur Kiai Hannan. Pemberian SK dan peresmian 13 Ma’had Aly tersebut dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2016 di Pesantren Tebuireng bersamaan dengan wisuda yang ke-tiga Ma’had Aly Hasyim Asy’ari.

Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Agama H. Lukman Hakim Saifuddin. Ma’had Aly Hasyim Asy’ari pada acara tersebut juga sudah diresmikan dan diganti jurusannya menjadi jurusan hadist wa ‘ulumihi yang ditandai dengan adanya Peraturan Menteri Agama nomor 71 tahun 2015 tentang Ma’had Aly. Jadi sekarang Ma’had Aly Hasyim Asy’ari setara dengan perguruan tinggi.

Mengenai perubahan jurusan di Ma’had Aly Hasyim Asy’ari, kata Kiai Hannan, merupakan kajian yang bersifat lanjutan dan berkesinambungan yang harus dihadapi oleh pimpinan, seluruh dosen dan staf Ma’had Aly Hasyim Asy’ari untuk melengkapi fasilitas dan pengkajian yang lebih mendalam.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Setiap dosen di Ma’had Aly Tebuireng sudah mempelajari dan mengkaji berbagai ‘ulumul hadits yang semestinya sangat sulit untuk dicapai, tetapi akhirnya seluruh dosen Ma’had Aly sanggup untuk mengkaji lebih dalam lagi tentang ‘ulumul hadits sebagai pembelajaran kepada mahasantri,” jelas beliau. Sebagai acuan jurusan tersebut, tahun akademik 2016-2017 Ma’had Aly Hasyim Asy’ari telah menerima 40 mahasantri jurusan hadis yang terdiri dari 27 mahasantri putra dan 13 mahasantri putri. Beberapa dosen pengampu juga ditambahkan seperti KH. Habib Ahmad dan KH. Taufiqurrohman. Pada tahun ini, rencanannya akan menerima 60 mahasantri.

Perubahan jurusan ini berangkat dari dasar bahwa pendiri Pesantren Tebuireng, Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari adalah ulama hadis tersohor di negeri ini. Sanad beliau melalui guru-guru beliau seperti Syaikh Mahfudz at-Tarmasi sampai pada Rasulullah SAW. “Alasan digantinya jurusan menjadi Hadist wa ’Ulumihi, karena diharapkan seluruh mahasantri dapat meneruskan perjuangan Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari yang selama hidupnya menjadi acuan sanad hadis, dan agar (keberlangsungan) hadis tidak terputus di Indonesia,” pungkas Kiai Hannan.


Pewarta:   M. Tajuddin

Editor:      M. Abror Rosyidin

Publisher: M. Abror Rosyidin