Anggota Kudaireng dan Kubahireng secara bersamaan menghadiri acara wisuda serta Anniversary, di masjid Ulil Albab Tebuireng, Kamis (21/3). (Foto: Azwani)

Tebuireng.online– Wisuda ke-V Kumpulan Da’i Tebuireng (Kudaireng) dan Anniversary ke-3 Kumpulan Banjari & Hadrah Tebuireng (Kubahireng) digelar secara bersamaan di Masjid Ulil Albab Tebuireng, Kamis (21/3). Acara kolaborasi ini berlangsung meriah dan sangat khidmat, dihadiri oleh seluruh anggota Kudaireng dan Kubahireng, baik santri putra maupun santri putri.

Lantunan shalawat Al- Banjari oleh Kubahireng membuka acara begitu meriah dan khidmat. Adapun acara puncak diisi dengan mauidhoh hasanah yang disampaikan oleh KH. Abdul Jalil Umar dari Lamongan.

Kepala Pondok Putra Pesantren Tebuireng, Ustadz Iskandar mengucapkan selamat atas prestasi yang telah diraih oleh Kudaireng dan Kubahireng di tahun 2018-2019 yang sudah mencapai 19 prestasi. “Jangan puas terhadap apa yang didapat,  terus belajar sebagai bekal ketika kembali ke rumah masing-masing,” pesannya malam itu.

Dilanjutkan sambutan oleh Mudir Bidang Pendidikan Pesantren Tebuireng, H. Lukman Hakim menyampaikan pesan moral kepada seluruh santri. “Keberhasilan kalian bukan waktu di pondok, akan tetapi keberhasilan kalian nanti setelah pulang ke masyarakat,” tuturnya.

Selain itu, H. Lukman Hakim mengungkapkan bahwasanya kunci utama keberhasilan ialah bagaimana menerapkan ilmu. Jika kita mampu menerapkan kepada orang lain,  maka itulah yang disebut ilmu nafi’.

“Keberhasilan santri itu tidak dilihat ketika di pondok, akan tetapi keberhasilan seorang santri dilihat ketika dia sudah keluar dari pondok, seberapa besar dia memberi manfaat untuk orang lain, paling tidak untuk diri sendiri,” ungkap KH. Fahmi Amrullah Hadziq (Gus Fahmi), Pengasuh Pondok Putri Pesantren Tebuireng, dalam sambutannya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Dalam kesempatan itu, Gus Fahmi sempat mengungkapkan bahwa sebagai seorang santri tidak cukup hanya bisa memberi mauidhoh hasanah, akan tetapi harus menjadi uswatun hasanah. Pesan tersebut diungkapkan kepada seluruh santri yang hadir, terutama bagi santri yang sudah belajar menjadi Dai di pondok pesantren.

Pewarta: Rafiqatul Anisah
Publisher: RZ