Oleh: Silmi Adawiyah*
Kita yang sedang hidup di alam dunia itu pasti menemukan banyak ujian kehidupan. Banyak manusia yang jadi resah dan gundah gelana lantaran hidupnya tak semulus jalan tol, bahkan ada sebagian manusia yang dari kerikil kehidupan tersebut ia jatuh dan tak bisa bangkit lagi.
Apabila kita merasakan kesukaran dan menghadapi banyak masalah hidup di dunia ini, janganlah resah, berputus asa dan memiliki rasa kecewa, karena sesungguhnya Allah lebih tahu kondisi yang terbaik untuk manusia. Hadapi dengan bijak dan tetap berdoa untuk hari yang baik untuk ke depannya. Ibnu Atha’illah menuliskan dalam kitabnya:
لاتستغرب وقوع الأكدار ما دمت في هذه الدار فإنها ما أبرزت إلا ما هو مستحق وصفها وواجب نعتها
“Jangan resah jika mengalami banyak ujian di dunia, sebab tidak akan mendapat balasan yang setimpal dari cobaan-cobaan itu (kelak di akhirat).”
Allah sengaja menjadikan dunia ini sebagai area khusus penggemblengan diri kita. Allah sengaja memaksa manusia agar menjalani hidupnya sesuai dengan aturan yang telah Allah tetapkan. Allah mengatur dunia sedemikian rupa. Tujuannya agar manusia terbiasa melakukan ibadah menurut usahanya sendiri. Allah senang pada keberhasilan yang dihasilkan dengan kerja keras. Maka sangat jelas, jika kehidupan di dunia ini tak akan luput dari cobaan-cobaan, namun tetap dalam kadar kemampuannya. Sebagaimana kalam Tuhan dalam QS Al-Baqarag ayat 286:
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya.”
Oleh karena itu, kita harus tahu jika kehidupan di dunia ini hanya sementara. Segala macam ujian di dalamnya juga bersifat sementara. Sebab setelah itu Allah telah menyiapkan fase berikutnya, yaitu alam akhirat. Alam yang akan menjadi alam terindah jika kita berhasil melewati kehidupan di dunia dengan benar sesuai aturan Allah. Karena itu Allah mengingatkan untuk lebih mengutamakan urusan akhirat, karena sejatinya kehidupan di dunia hanyalah panggung sandiwara dan penuh permainan. Dalam QS Al An’am ayat 32 disebutkan:
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَلَلدَّارُالْآَخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?”
Setelah kita mengetahui begitu fananya kehidupan dunia ini, yuk hadapi semuanya dengan bijak. Ujian dan cobaan harus dilewati dengan cara yang terbaik, bukan dengan keresahan yang membuat hidup ini semakin rumit. Hidup hanya sementara, jangan lupa bahagia.
*Penulis adalah alumnus Unhasy dan Pondok Pesantren Putri Walisongo Jombang, saat ini menempuh pendidikan tinggi di UIN Jakarta.