Oleh: Ust. Syukron Makmun*
إِنَّ الْحَمْدَ لِلهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَسْتَهْدِيْهِ. وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ إِلَّا اللهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَنَبِيُّهُ وَصَفِيُّهُ وَحَبِيْبُهُ. بَلَّغَ الرِّسَاَلةَ وَأَدَّى الْأَمَانَةَ وَنَصَّحَ لِلْأُمَّةِ وَجَاهَدَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ حَتَّى أَتَاهُ الْيَقِيْنُ. أَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِي الْأَوَّلِيْنَ، وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِي الْآخِرِيْنَ، وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِيْ الْعَالَمِيْنَ، وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِيْ كُلِّ وَقْتٍ وَحِيْنٍ، وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِيْ الْمَلَأِ الْأَعْلَى إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ
فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوْا اللهّ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَاتَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَدْ قَالَ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ، يَآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَاتَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Jamaah Shalat Jumah yang Dimuliakan oleh Allah
Melalui mimbar ini, saya berwasiat kepada diri saya dan kepada jamaah sekalian marilah bersama-sama kita meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt. takwa dalam arti yang sebenaranya yaitu dengan menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Bahwasanya tidak ada perbedaan antara seseorang dengan yang lainnya, maka alangkah beruntung dan bahagianya orang yang termasuk golongan orang muttaqin. Karena kelak akan mendapat tempat dan maqom yang mulia di sisi Allah Swt.
Jamaah Shalat Jumah yang Dimuliakan oleh Allah
Allah Swt. dalam surah al-An’am ayat 160 berfirman;
مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا
“Barangsiapa yang membawa amal baik, maka baginya pahala amal baik sepuluh kali lipat.”
Dikisahkan pada suatu hari, Sayyidah Fatimah az-Zahra sangat menginginkan buah delima. Sayyidina Ali bin Abi Thalib segera berangkat ke pasar untuk mencari delima yang dimaksud. Mengingat uang yang dimilikinya (waktu itu) sangat terbatas, Sayyidina Ali hanya membelikan satu buah delima untuk sayyidah Fatimah.
Di tengah jalan, datang seorang yang sangat miskin menginginkan buah delima. Oleh sayyidina Ali diberikan setengahnya. Sesampai di rumah, sayyidina Ali menceritakan kepada sayyidah Fatimah mengapa buah delima yang dibawakannya tinggal setengah. Selang beberapa lama, terdengar seseorang mengetuk pintu. Begitu dibuka, ternyata Salman al-Farisi.
Ia berdiri di depan pintu dengan membawa sembilan buah delima. Rasulullah Saw. mengutus Salman al-Farisi untuk memberikan sepuluh buah delima kepada sayyidah Fatimah, hanya saja Salman menyembunyikan satu buah delima. Sehingga yang dibawanya hanya sembilan buah delima.
Salman lalu berkata, “Ini ada buah delima dari Rasulullah untuk sayyidah Fatimah .” Sayyidina Ali lalu berkata, “Kalau benar ini dari Rasulullah Saw., pasti jumlahnya sepuluh. Bukan sembilan.” Mendengar hal itu, Salman al-Farisi kaget. Lalu bertanya, “Bagaimana engkau tahu wahai sayyidina Ali?” Sayyidina Ali menjawab, “Karena saya ingat firman Allah Swt. yang berbunyi man ja a bi al-hasanati fa lahu ‘asyru amtsaliha. Barangsiapa yang membawa amal baik, maka baginya pahala sepuluh kali lipat amalnya.”
Jamaah Shalat Jumah hafidzakumullah
Bukan hanya dilipatgandakan balasannya. Orang yang rajin sedekah akan dihindarkan dari beragam bencana dan malapetaka. Rasululllah Saw. bersabda;
دَوُوْا مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَةِ
“Obatilah, orang-orang sakit kalian dengan sedekah.”
Al-‘Allamah al-Yafi’ dalam kitabnya at-Targhib wa tarhib menuturkan sebuah kisah. Pada masa nabi Sholeh a.s., hiduplah seorang tukang tato yang suka merusak pakaian orang-orang. Sekelompok orang lalu menemui nabi Sholeh a.s. dan berkata, “Wahai nabiyallah, doakan orang (tukang) tato itu agar ditimpa musibah karena dia suka merusak pakaian-pakaian kami.”
Nabi Sholeh a.s. lalu berdoa agar tukang tato tersebut pulang dalam keadaan tidak selamat. Namun, sore harinya nabi Sholeh a.s. kaget melihat tukang tato tersebut pulang dengan membawa bundelan dan selamat. Di dalam bundelan itu ada seekor ular yang ganas dan berbisa.
Lalu nabi Sholeh bertanya, “Wahai tukang tato, apa yang kamu lakukan tadi pagi sebelum berangkat?” Tukang tato menjawab, “Saya berangkat dengan membawa dua buah roti, satu roti saya sedekahkan kepada orang, dan satu roti saya makan.” Lalu nabi Sholeh berkata, “Benar, Allah telah menyelamatkan kamu dari bahaya malapetaka ular yang bersembunyi di dalam bundelan yang kamu bawa lantaran sedekah yang kamu lakukan. Pergi, dan bertaubatlah.” Tukang tato itu pun bertaubat dan tidak melakukan kejahatan yang dia lakukan lagi.
Jamaah Shalat Jumah yang Dimuliakan oleh Allah
Sungguh luar biasa keajaiban sedekah. Saking luarbiasanya, Ibn Qayyim dalam kitabnya zaadul ma’ad mengatakan;
“Dalam bersedekah banyak hal luarbiasa, termasuk menolak beragam bencana dan penyakit. Sekalipun yang melakukan sedekah adalah orang yang durhaka ataupun orang yang banyak menganiaya.”
Mengingat banyaknya manfaat sedekah, pengarang kitab tanbihul ghofilin, Imam Samarqandi mengatakan;
“Biasakanlah kamu untuk terus bersedekah, baik dalam jumlah kecil maupun jumlah yang besar karena dalam sedekah ada sepuluh manfaat. Lima manfaat yang akan kamu peroleh ketika di dunia dan lima manfaat ketika di akhirat kelak. ”
Lima manfaat yang akan diperoleh di dunia adalah mensucikan harta, mensucikan badan dari perbuatan dosa, dapat menolak beragam bencana dan penyakit, membahagiakan orang miskin, dan menjadikan harta kekayaan berkah, serta rizki akan menjadi melimpah.
Adapun manfaat yang diperoleh di akhirat kelak adalah sedekah menjadi pelindung dari sengatan panasnya matahari kelak, mendapat ridha Allah, membantu melewati shirath (jembatan), dan mengangkat ketinggian derajat di surga kelak.
Jamaah Shalat Jumah yang Dimuliakan oleh Allah
Marilah kita budayakan gemar sedekah dalam kondisi apapun. Karena diantara ciri orang yang bertakwa adalah orang yang tetap bersedekah ketika sempit atau lapang, ketika suka ataupun duka, sebagaimana firman Allah dalam surah Ali Imran ayat 133-134;
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ (١٣٣) الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (١٣٤
Jangan sampai datang penyesalan di belakang. Sebagaimana firman Allah:
وَأَنفِقُوا مِن مَّا رَزَقْنَاكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ الصَّالِحِينَ
“Dan berinfaklah kalian dari apa yang Kami rizkikan kepada kalian sebelum kematian datang kepada salah satu diantara kalian, lalu ia berkata, wahai Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan kematianku sampai waktu yang dekat yang menyebabkan saya bisa bersedekah dan saya termasuk golongan orang-orang yang saleh.”
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ مِنَ اْلأٓيَةِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَاسْتَغْفِرُوْا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
*pembina asrama Ma’had Aly Hasyim Asy’ari