Tebuireng.online– Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) menggelar rangkaian kegiatan dalam Dies Natalis ke-10. Salah satunya adalah Bazar Buku yang berlangsung sejak Ahad (29/10) hingga (31/10) di halaman kampus B Unhasy.
Selain Bazar Buku, Dies Natalis ini juga dimeriahkan dengan bedah buku “Literasi Digital Santri Milenial”. Acara yang mengusung tema “Transformasi Kebudayaan dan Pendidikan Karakter Gen Z di Era Literasi Digital 5’0 dan Mewujudkan Indonesia Emas 2045” dihadiri langsung oleh penulis buku, yaitu Dr. Abdullah Hamid dengan pembanding Gus Variz Muhammad Mirza.
Bedah buku yang berlangsung mendapatkan antusias dari mahasiswa dengan dihadiri sebanyak 250 mahasiswa FIP di aula lantai 3 gedung A Unhasy Jombang.
“Pada umumnya literasi dianggap sebagai kecakapan untuk menguasai teknologi, nyatanya literasi digital merupakan sebuah konsep dan praktik yang bukan sekadar menitikberatkan pada kecakapan untuk menguasai teknologi,” ungkap Dr. Abdullah Hamid kepada mahasiswa, (30/10).
Dosen UIN Surabaya itu menuturkan bahwa budaya literasi santri memiliki beberapa konsep yang sejalan dengan literasi digital yaitu yang pertama tabayun, tasawwur dan tashdiq, ilmu takhrij hadis.
Selain itu, Gus Mirza mengungkap bahwa tentang peran santri dalam menghadapi era teknologi.
“Santri harus mampu menjadikan sosial media sebagai platfrom yang baik,” pesannya singkat. Menurutnya, untuk menghadapi segala tulisan di sosial media harus menggunakan analisis untuk memastikan kebenarannya.
Di sisi lain, Ketua BEM FIP, mengungkap bahwa dalam menghadapi problem mahasiswa dan santri yang harus dihadapi, karena kondisi mahasiswa Unhasy sebagian banyak adalah santri.
“Kita harus tetap manjaga identitas dan ciri khas Unhasy dengan mengenalkan literasi yang harapannya mahasiswa Unhasy mampu berliterasi dengan baik,” harapnya saat sambutan.
Baca Juga: Pemuda Society 5.0 Harus Cakap Literasi Digital
Pewarta: Firdadwi