Iklan Tebuireng.Online

Pena Santri

Tak Mengapa, Kalau Akhirnya Melayat Diri Sendiri

Oleh: Rara Zarary* Sebagaimana rahasiaengkau datang penuh dugakesepian yang melintaspenderitaan membekasdimensi kenang di matamu catatanmasa lalu bergerak cepatmenuju segala penjuruingatan risau dalam kepiluanyang silih berganti sepanjang melupakan engkau merenggut pagimemanipulasi malammenjelma fajarsingkat merasakan kehidupan lalu setiap malamengkau melukis...

Catatan Masa Sekolah

Rindu SekolahOleh: Suci Handayani*Aku rindu sekolahkutempat nyaman bagikubelajar dan bermainbersama teman-temankuaku rindu sekolahkudi sanalah aku belajarmenuntut ilmu danmeraih cita-citaaku rindu sekolahkuyang  asri banyak pohondan lingkungannya bersih KerinduanKarena suara hatimutelah kurekam dalam hatikukan kudengar kan di...

Skandal Sandal Santri Hilang

Oleh: Albii* Di sebuah pesantren yang terletak di pedalaman daerah Jawa, hiduplah seorang santri bernama Ahmadi. Ia adalah seorang santri yang cerdas, rajin dalam pelajaran, dan selalu menjaga akhlaknya dengan baik. Namun, ada satu kebiasaan...

Menariku yang Hilang

Oleh: Vikroturohmah* Yang senja mewarnai kesedihan Hingga tak kau dapati lagi semburat sakit Meski semua memang sudah ada pada orbitnya Tak masalah membuat satu orbit baru Demi kisah sedih dan bahagia   Mawar hitam kelam dan kelabu Yang dulu adalah cerah Karena sebuah angan terlampau...

Kisah Guru Murid: Kiai Idris Kamali dan Kiai Tholchah Hasan

Oleh: Fathurrochman Karyadi* “Kamu masih punya utang sama saya. Kapan kamu nyauri (membayar)?” tanya Kiai Idris Kamali kepada muridnya, Kiai Tholchah Hasan saat bertemu di Makkah Mukaramah.  “Utang apa, Mbah Yai?” tanya sang murid belum paham. “Kamu kan...