Dhonny Fatwa Ammarul Akbar, bersama pendamping, Donny sukses menjadi juara II lomba Khitobah se-Jatim di UIN Malang, Sabtu (12/03/2016)
Dhonny Fatwa Ammarul Akbar, bersama pendamping, Donny sukses menjadi juara II lomba Khitobah se-Jatim di UIN Malang, Sabtu (12/03/2016)

tebuireng.online– Belum genap dua tahun berdirinya SMA Trensains Tebuireng (Pesantren Tebuireng 2), namun santri Trensains terus mengukir prestasi baik dibidang akademik maupun non akademik. Prestasi demi Prestasi diraih para santri.

Setelah beberapa kali sukses meraih prestasi di bidang  Karya Tulis Ilmiah (KTI) dan bidang olimpiade, kini santri SMA Trensains juga meraih prestasi dibidang khitobah. Dia adalah Dhonny Fatwa Ammarul Akbar, santri kelas X Sains 1 yang meraih juara  II lomba khitobah tingkat Jawa Timur yang diselenggarakan oleh KBMB UIN Maulana Malik Ibrahim Malang pada Sabtu (12/03/2016) kemarin.

Prestasi tersebut terbilang sangat mengejutkan, pasalnya pihak sekolah tidak menduga adanya potensi yang sangat besar pada diri santri kelas X itu di bidang khitobah. Selain itu program khitobah juga bukan merupakan program unggulan Trensains dan sebatas program pilihan pada kegiatan ekstrakurikuler. Walaupun demikian, kegiatan ekstrakurikuler tersebut tetap dapat memfasilitasi potensi santri dan memberikan wadah bagi para santri untuk berekspresi serta beraktualisasi diri.

Di bidang lain, delapan santri akan di berangkatkan untuk mengikuti babak final Kompetisi Matematika Nalariyah Realistik (KMNR) se-Indonesia ke-11 di Bogor Jawa Barat pada bulan April mendatang. Kompetisi ini merupakan salah satu pintu masuk bagi para santri untuk dapat berprestasi di bidang olimpiade matematika ditingkat Internasional.

Walaupun prestasi-prestasi tersebut bukan merupakan tujuan utama dalam pendirian Trensains, akan tetapi prestasi tersebut merupakan buah dari konsep pendidikan baru (konsep Pesantren Sains/Trensains) yang sedang diterapkan oleh sekolah tersebut.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Dengan penerapan konsep pendidikan baru ini, pihak sekolah berharap dalam jangka panjang mampu menghasilkan calon-calon ilmuwan, teknolog, dan dokter yang memiliki basis Al-Qur’an yang kokoh sehingga lahirlah ulama-ulama sains kealaman di era globalisasi ini. (Abdul Ghofur/abror)