ilustrasi keluarga berbuka puasa

Salah satu waktu yang paling ditunggu bagi umat muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa Ramadan adalah berbuka puasa. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika kita hendak akan berbuka.

Amalan Rasulullah saat Berbuka Puasa

Berikut ini ada beberapa adab dan amalan yang disunnahkan oleh Rasulullah ketika menjelang berbuka puasa:

Pertama adalah berdzikir ketika menunggu waktu berbuka puasa. Di antara anjuran beribadah di bulan Ramadan adalah menghidupkan waktu ashar. Karena pada waktu mulia tersebut, sebagaimana Imam an-Nawawi dalam syarah kitab Shahih Muslim, para malaikat siang dan malam sedang berkumpul untuk bergantian tugas dan mereka menjadi saksi bagi hamba yang mengerjakan amal ibadah.

Sehingga Nabi dan orang-orang saleh terdahulu mengajarkan untuk beribadah di waktu tersebut, dengan paling minimal 15 menit sebelum azan maghrib berkumandang. Adapun dzikir yang dapat dibaca, sebagaimana dalam Shahih Ibnu Khuzaimah, Juz 7, h. 115:

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللّٰهُ أَسْتَغْفِرُ اللّٰه نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَ نَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ

Asyhadu Alla ilaaha illallah, Astaghfirullah. Nasalukal Jannata wa Na ‘Uudzubika Minan Naar” (3x)

Artinya: “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, kami memohon ampun kepada Allah, kami memohon surga kepadaMu dan kami berlindung kepadaMu dari api neraka.”

(٣x) اللّٰهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيْمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا يَا كَرِيْمُ

Allahumma Innaka ‘Afuwwun Kariim Tuhibbul ‘Afwa Fa’fu Annaa Yaa Kariim.” (3x)

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan Maha Mulia, Engkau suka memaafkan, maka maafkanlah kami, Wahai Yang Maha Mulia.”

Begitu pun doa ampunan dibaca berulang kali:

يَا عَظِيْمُ يَا عَظِيْمُ أنْتَ إلٰهي، لَا إلهَ غيرُكَ، اغفرِ الذَّنب العظيمَ فإنهُ لا يغفرُ الذَنب العظيمَ إلَّا العظيمُ

Ya ‘adzim, ya ‘adzim, Anta ilahi la ilaha ghoiruka, ighfiridz dzanbal ‘adzim, fa innahu la yaghfirudz dzanbal ‘adhima illal ‘azhim.”

Artinya: “Wahai Dzat Yang Maha Agung, wahai Dzat Yang Maha Agung, Engkau adalah Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau, ampunilah dosa yang besar, sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa yang besar kecuali Dzat Yang Maha Agung.” (Tarikh Dimasyq, Vol. 54 h. 238)

Kedua, ketika waktu berbuka puasa telah tiba maka disunnahkan untuk menyegerakan berbuka sebab hal ini sebagaimana hadits qudsi, Nabi Saw menegaskan firman-Nya, “Sesungguhnya hamba-hamba-Ku yang paling Kucintai ialah yang lebih menyegerakan berbuka puasa.” (H.R. Ahmad dan Tirmidzi).

Rasulullah juga menganjurkan untuk menyegerakan ifthar dengan makanan atau minuman ringan. Salah satunya kurma, karena mempunyai kandungan yang baik untuk kesehatan. Kurma kaya akan vitamin, mineral, dan serat. Kurma juga mengandung minyak, kalsium, sulfur, zat besi, potassium, fosfor, mangan, tembaga, dan magnesium yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Diriwayatkan dari Abu Daud dan Tirmidzi, Nabi Saw bersabda: “Apabila seorang dari kalian berbuka puasa, hendaklah dia berbuka dengan kurma. Sesungguhnya, kurma itu adalah (mengandung) berkah. Apabila tidak mendapatkan kurma, maka hendaklah dia berbuka dengan air. Sesungguhnya air itu suci.

Namun sebelum beralih ke makanan lain, artinya setelah sedikit meneguk air atau makan kurma, dianjurkan untuk berdoa. Nabi Saw bersabda, “Sesungguhnya doa orang yang berpuasa pada waktu berbuka itu tidak ditolak.” (H.R. Ibnu Majah).

Dalam hal doa berbuka puasa, ada beberapa redaksi mengenai lafaz doa yang diajarkan Rasulullah. Diantaranya adalah hadits riwayat sahabat Mu’adz bin Zuhrah:

كانَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ : اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

Artinya: “Ya Allah hanya untukMu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka.” (H.R. Dawud)

Selain doa di atas, terdapat redaksi doa lain yang diucapkan Nabi SAW ketika berbuka,  seperti hadits yang diriwayatkan oleh Sahabat Abdullah bin ‘Umar:

كَانَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم، إِذَا أَفْطَرَ قَالَ : ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

Artinya: “Rasulullah ketika berbuka, Beliau berdoa: ‘Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insya Allah.” (H.R. Abu Daud)

Sebagaimana telah disebutkan di awal bahwa buka puasa adalah waktu mustajab untuk berdoa, maka jangan sampai keutamaan tersebut kita sia-siakan begitu saja. Namun, kita dapat memohon kepada Allah supaya hajat kita baik dunia dan akhirat dikabulkan oleh-Nya.

Itulah beberapa adab dan amalan yang diajarkan Rasulullah ketika kita akan berbuka puasa. Ada yang lebih penting lagi, yaitu hendaknya kita makan dan minum dengan secukupnya, jangan pernah balas dendam terhadap makanan ketika sedang berbuka, karena perut yang kenyang akan menimbulkan kemalasan untuk melakukan ibadah-ibadah lain di bulan Ramadan.

Wallahu a’lam bi as-shawwab.

Baca Juga: Anjuran Berbuka Puasa dengan Kurma

Ditulis oleh: Rasyida Rifa’ati Husna, Mahasantri Ma’had Aly An-Nur II Al-Murtadlo.