Ketua baru dan ketua lama Kudaireng dan Kubah Ireng yang dilantik pada Kamis (17/08/2017) di Masjid Ulul Albab Tebuireng. (Foto: dok panitia)

Tebuireng.Online- Pada Kamis (17/08/2017), Kudaireng (Kumpulan Da’i Tebuireng)  dan Kubah Ireng (Kumpulan Banjari & Hadrah Tebuireng) melantik para pengurus barunya untuk masa bakti 2017/2018 di Masjid Ulul Albab Tebuireng. Acara tersebut dimulai pada malam pukul 20.00 WIB dan berakhir pukul 11.00 WIB.

Setelah seluruh peserta menyanyikan lagu Hymne Tebuireng, Hymne, serta Mars Kudaireng, tibalah sesi pembacaan ikrar pengurus baru yang dipandu oleh beberapa ustadz. Pembacaan ikrar pengurus baru Kudaireng putra dipandu oleh Ustadz Ali Musthofa, pengurus baru Kudaireng putri oleh Ustadz Asep Kurniawan, sedangkan pengurus baru Kubah Ireng dipandu ikrarnya oleh Ustadz Sam’un.

Sebelum sesi sambutan, ada serah terima jabatan dari ketua baru kepada ketua baru. Ketua Kudaireng, Yaqi Dynal Maula menyerahkan sorban sebagai simbolis penyerahan jabatan kepada Fahmi Taufiqul, selaku ketua Kudaireng yang baru. Sedangkan ketua Kubah Ireng, Badawi, memakaikan jubah hijau sebagai simbolis penyerahan jabatan kepada Budi Andi Padri selaku ketua Kubah Ireng yang baru. Sorak ramai teriakan disambut dengan tepuk tangan memenuhi Masjid Ulul Albab dalam prosesi serah terima jabatan tersebut.

Menurut Ustadz Iskandar, S.H.I., Kepala Pondok Putra Pesantren Tebuireng, bahwa acara pelantikan pengurus pada malam ini memiliki dua keistimewaan. Pertama, acara ini bertepatan dengan malam kemerdekaan. Kedua, acara ini dihadiri oleh KH. Fikri Haikal, putra dari pada KH. Zainuddin M.Z.

“Yang biasanya kalian lihat di TV, Damai Indonesiaku, sekarang kalian bisa lihat langsung, live di Tebuireng,” ungkap beliau ketia memberikan sambutan.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

KH. Fikri Haikal, dalam mengisi sesi motivasi menyampaikan tentang falsafah pancasila sebagai jati diri Bangsa Indonesia. Mulai dari sila pertama hingga sila kelima beliau kupas dengan penjelasan dan cerita.

Dalam mauidhah hasanah, KH Agus Maulana menghimbau agar seluruh santri bisa mengistikamahkan dua hal, yaitu jamaah dan bertawasul ke para kiai di maqbaroh Masyayikh Tebuireng. “Perbanyaklah melakukan kebaikan-kebaikan. Jangan pernah berhenti melakukan kebaikan di pesantren,” pungkas Pengasuh Pondok al-Muhsisnin Cukir, Jombang tersebut.

Terakhir, acara ditutup dengan pembagian konsumsi, sembari seluruh peserta mendengarkan lagu dan shalawat yang ditampilkan oleh para personil Kubah Ireng. Perlu diketahui bahwa, Kubah Ireng sudah menciptakan kolaborasi nada yang unik sebagai pengiring lagu kebangsaan. Termasuk lagu Indonesia raya, dan juga lagu 17 Agustus tahun 45 yang dilantunkan pada malam itu.


Pewarta:            Ananda Prayogi

Editor/Publisher: M. Abror Rosyidin