Tebuireng.online- Sebagai rasa syukur kepada Allah Swt., Pondok Pesantren Tebuireng 4 Al-Ishlah yang terleatak di Desa Kuala Gading Kec. Batang Cenaku Indragiri Hulu Riau kembali menggelar peringatan hari jadi ke-5 tahun dengan melakukan Istighosah dan Tasyakuran pada Selasa (20/08/19). Acara ini juga sekaligus memperingati 120 tahun Tebuireng Jombang. Bertempat di aula pondok pesantren al-Ishlah, acara berlangsung khidmat.

Praacara membuka agenda ini dan dilanjutkan dengan pembacaan surah al-fatihah sebagai pembuka acara Istighosah dan Tasyakuran 5 Tahun Pondok Pesantren Tebuireng 4 Al-Ishlah dan 120 Tahun Pondok Pesantren Tebuireng Jombang. Kemudian dilanjut dengan pembacaan ayat suci al-Quran, menyanyikan lagu Hymne Tebuireng dan Indonesia Raya, sambutan-sambutan, serta acara inti yakni Istighosah bersama yang dalam hal ini dipimpin langsung oleh Kepala Pondok Tebuireng 4 Al-Ishlah, Ustadz Subhan.

Dalam sambutannya, Ustadz Subhan menegaskan bahwa sebagai rasa syukur lima tahunnya Pondok Pesantren Tebuireng 4 Al-Ishlah sekaligus 120 tahunnya Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, selain dengan diucapkan dengan kalimat hamdalah dan disambut dengan wajah-wajah bahagia, rasa syukur ini juga harus diiringi dengan usaha-usaha yang diharapkan kedepannya menjadi lebih baik lagi.

“Sebagai rasa syukur bersama mari kita bersinergi dalam do’a, pemikiran, tenaga, materi serta ilmu. Sehingga apa yang kita cita-citakan bersama bisa menjadi amal yang mengantarkan kita semua mendapatkan Ridlo Allah Swt.,” ungkap beliau.

Ketua Yayasan Al-Ishlah, Ustadz Parman, sangat bangga mendapatkan apresiasi dari pondok pusat, yakni Pesantren Jombang. Apresiasi tersebut mengenai perkembangan Pondok Pesantren Tebuireng 4 Al-Islah yang paling cepat diantara pondok cabang (red:di luar Jawa) yang lain. Yang mana awalnya hanya 42 santri, hanya dalam 5 tahun sudah mencapai 830 lebih santri yang tercatat di sekretariat, awalnya 2 kelas sekarang sudah 27 kelas.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Namun dalam hal ini beliau menambahi masih banyak kekurangan terutama terkait tenaga pengajar dan beberapa masalah terkait pembangunan, “Selain itu, kita masih kekurangan kelas untuk santri putri yang sekarang masih kurang tiga kelas. Kita masih terus mengupayakan pembangunan-pembangunan yang akan terus dilaksanakan. Do’akan saja agar semuanya berjalan tanpa ada suatu halangan apapun,” pungkas beliau.


Pewarta: Izzul Fikri

Publisher: MSA