tebuireng.online—Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an Tebuireng punya gawe besar pada Sabtu (24/12/2016). Sudah menjadi agenda tahunan, pulahan santri penghafal Al Qur’an telah menamatkan hafalan mereka dan harus diwisuda. Dalam Wisuda Hafidh XXVIII dan Khotmil Qur’an Binnadlar XXVI PP.Madrasatul Qur’an, suasana haru dan gembira dapat terlihat dari wajah para orang tua dan wisudawan.
Rangkaian acara dimulai sejak dua hari sebelum hari pelaksanaan. Pada hari Kamis (22/12/2016) diadakan khotmil qur’an kubro yang diikuti oleh seluruh wisudawan. Lalu pada malam harinya adalah puncak acara khotmil qur’an, yang diisi dengan doa bersama dan pesan dari Dr. KH. A. Musta’in Syafi’ie. Pada Jum’at (23/12/2016), 86 wisudawan hafidh dan 360 wisudawan binnadhar melakukan prosesi gladi bersih. Sempat ada insiden panggung ambrol disebabkan oleh kondisi tanah yang belum keras, tetapi dapat segera diatasi oleh panitia.
Pada sore hari Jum’at, sekitar pukul 16:00 WIB, para asatidz dan para wisudawan berziarah ke makam Pediri Pesantren Tebuireng, KH M. Hasyim Asy’ari dan makam Pendiri Pesantren Madrasatul Qur’an KH. M. Yusuf Masyhar. karena ada perubahan pada prosesi wisuda kali ini, wali wisudawan diminta untuk bekumpul di Masjid Agung Madrasatul Qur’an, guna memberikan pengarahan.
Acara dibuka dengan penampilan Grup Shalawat al Banjari Madrasatul Qur’an, Para wisudawan yang berjumlah 446 santri tampak berbaris rapi memasuki area wisuda dengan baju seragam batik biru untuk wisudawan tahfidz dan batik merah untuk wisudawan binnadhar.
Sambutan yang pertama disampaikan oleh Pengasuh PPMQ KH. Abdul Hadi Yusuf, S.H. atau yang sering disapa dengan Gus Didik. Dalam sambutan tersebut, Gus Didik menyampaikan selamat kepada para wisudawan dan meminta doa agar rencana pembangunan dan pengembangan MQ segera terealisasikan. Apresiasi serupa juga disampaikan oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng, Dr. Ir. KH. Salahuddin Wahid saat memberikan sambutan. Beliau sangat kagum dengan para wisudawan yang telah sukses menghafalkan Al Qur’an.
Seperti pada tahun sebelumnya, acara wisuda selalu menjadi ajang penuh harudengan gejolak tangis kegembiraan bagi para wisudawan dan orangtua. Selain itu yang membuat decak kagum hadirin adalah Sersan Mayor (Purn) Masrokhin yang pada usia 60 tahun masih semangat menghafal Al Qur’an hingga khatam dan dapat mengikuti wisuda kali ini. Oleh karena itu keluarga pengasuh pun memberikan apresiasi berupa paket umroh kepada pria yang sehari-hari mengabdi sebagai satpam di MQ tersebut.
Pada tahun ini Madrasatul Qur’an mewisuda 446 santri, dengan rincian 86 wisudawan tahfidz dan 360 wisudawan binnadhar. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, masing-masing kategori, akan diambil dua santri dengan predikat wisudawan terbaik. Mereka yang terpilih diberikan hadiah oleh pihak pesantren sebagai bentuk apresiasi kepada mereka dan motivasi bagi santri lain untuk semangat menghafal dan menjaga Al Qur’an.
Pewarta: Ahmad Mauludin Alfithon/Aas
Editor: M. Abror Rosyidin
Publisher: M. Abror Rosyidin