Seorang calon walisantri ketika diwawanarai oleh wartawan Tebuireng Online saat menunggu putranya yang melaksanakan tes tulis pagi tadi

tebuireng.online– Tes Penerimaaan Santri Baru (PSB) gelombang pertama Pesantren Tebuireng sudah dimulai. Hari ini, Sabtu (24/12/2016), Unit Madrasah Tsanawiyah Salafiyah Syafi’iyah dan SMP A. Wahid Hasyim Tebuireng melaksanakan tes seleksi tertulis dan psikotes, sesuai dengan jadwal yang diedarkan oleh panitia. Tes tulis dan psikotes dilaksanakan sejak pukul 07.00-13.00 WIB.

Secara umum tidak ada perbedaan dalam sistem penerimaan santri baru pada tahun ini. Yang berbeda hanyalah sistem penjadwalan yang sedikit dirubah dari tahun lalu. Kegiatan ini berlangsung di masing-masing unit dengan relatif lancar. Beberapa wali santri mengaku senang bisa mendaftarkan anaknya mondok di Pesantren Tebuireng.

Calon santri didominasi oleh siswa yang berasal dari luar kota Jombang dan sekitarnya. Menurut Fathurrahman dari Gresik, salah satu calon wali santri, Tebuireng memang sudah terkenal baik di luar. Menurutnya, ini dikarenakan pendirinya, KH. Hasyim Asy’ari juga merupakan pendiri Nahdatul Ulama dan salah satu pejuang kemerdekaan Indonesia.

“Terus terang, informasi tentang Tebuireng ini diperoleh oleh anak saya sendiri, yang sudah mencari informasi sekolah lanjutan di Internet,” ujar calon wali santri MTsSS Tebuireng ini. Bapak berumur hampir paruh abad ini mengharapkan anaknya bisa mendapatkan ilmu yang barokah di pesantren ini . Ia juga menginginkan anaknya agar bisa menjadi seorang hafidz disini.

Seorang wali santri asal Semarang, Jawa Tengah yang namanya tak mau disebutkan, juga mengungkapkan bahwa ia telah mengenal Tebuireng sejak lama. “Sebelum, menikah saya beberapa kali ziarah makam di Tebuireng ini, dan entah kenapa saya ingin menyekolahkan anak saya disini,” begitu ungkapnya. Ia sebelumnya telah memondokkan anak pertamanya di SMP A. Wahid Hasyim Tebuireng, dan sekarang kembali mendaftarkan anak keduanya disini.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Biar ikut kakaknya,” katanya. Ia juga berharap anaknya bisa menjadi anak shalihah dan ilmunya bermanfaat bagi agama, nusa, dan, bangsa setelah dipondokkan disini. Bapak berperawakan kalem ini memilih unit SMP karena menurutnya lebih fleksibel dan seimbang antara ilmu umum dan ilmu agamanya. Untuk tambahan ilmu agama ia mengandalkan pengajian tambahan di pondok. “Saya berharap, anak saya bisa sekolah disini sampai jenjang SMA, setelah itu terserah dia, mau lanjut kuliah disini atau keluar,” harapnya.

Untuk jenjang SMP/MTs Tebuireng telah menerima 526 pendaftar baik melalui jalur online maupun jalur langsung, dengan rincian 231 di Unit MTsSS dan 295 di Unit SMP AWH. Pengumuman gelombang 1 akan dipublikasikan pada 14 Desember mendatang melalui website psb.tebuireng.online atau informasi yang disebarkan oleh masing-masing unit.


Pewarta:   Ananda Prayogi/Najib Muhammad

Editor:      M. Abror Rosyidin

Publisher: M. Abror Rosyidin