Tebuireng.online- Jum’at (23/08/19), penutupan Posmaru (Pekan Orientasi Mahasiswa Baru) Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) berlangsung meriah di halaman kampus B Unhasy. Sebagaimana biasanya Posmaru Unhasy dilaksanakan selama 4 hari yakni sejak tanggal 20-23 Agustus 2019. Di antara susunan acara yang berlangsung adalah open ceremony, koreo, kefakultasan, keprodian, universitas, inagurasi, dan malam puncak. Tema yang diangkat pada Posmaru periode 2019-2020 adalah “Meningkatkan Ghirah Entrepreneurship dalam Integritas Kepesantrenan di 4.0 Industri Revolution Era”.

Tidak jauh berbeda dengan periode sebelumnya, jumlah mahasiswa baru yang masuk terus mengalami peningkatan, yaitu sejumlah 1017 mahasiswa baru dengan mayoritas maba dari Fakultas Agama Islam sebesar 517 maba.

Dalam beberapa hal, Fifi, ketua pelaksana posmaru, mengaku ada beberapa kendala selama berlangsungnya acara, “Keterlambatan narasumber sehingga banyak acaranya yang ngga sesuai dengan rundown,” ujarnya.

Dalam wawancara, Fifi mengakui bahwa beberapa konsep posmaru tahun ini dirancang sedemikian rupa sehingga lebih meriah dari tahun sebelumnya. “Oleh panitia konsep posmaru yang diberikan kali ini adalah  di saat pembukaan para maba diwajibkan membawa burung (bebas) sebagai simbolis opening ceremony, membuat koreografi dengan tulisan Unhasy dan bendera merah putih, penayangan short movie yang bekerjasama dengan kopi ireng dan seribu lilin ketika malam puncak pada tgl 23 Agustus 2019,” jelasnya.

Pada opening ceremony dihadiri dan disambut langsung oleh rektor Unhasy, Dr. (H.C) Ir. K.H. Salahuddin Wahid. Sedangkan pemateri Posmaru diantaranya adalah Prof. Dr. H. Haris Supratno, Drs. H. M. Muhsin Ks, M.Ag., Dr.H. Mif Rohim, MA., H.muhammad, M.Si, KH Abdul Hakim Mahfudz. Sedangkan doa untuk malam puncak adalah Dr Hanifudin, M.Ag. dan Prof Dr. H Imam Suprayogo.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Alhamdulillah sampai saat ini acara berjalan dengan lancar dan antusiasme para peserta meningkat ketika hari terakhir, harapan saya, semoga mahasiswa baru Unhasy mampu menjadi mahasiswa yang cerdas, cerdas dalam segala bidang, baik perkuliahan atau masyarakat. Karena kuliah bukan hanya ajang cari ilmu formal, hakikatnya ilmu bukan hanya ijazah,” pungkas Fifi di akhir wawancara.


Pewarta: Lu’luah

Publisher: MSA