Santri Trensains Tebuireng Jombang. (Foto: istimewa)

Oleh: Rara Zarary*

Ada banyak manusia yang memilih mengakhiri hidupnya karena merasa tak sanggup melalui hari-hatinya. Sebagian banyak orang juga mengasingkan dirinya karena merasa dunia tidak pantas untuk dirinya. Sebagian lain banyak yang berputus asa karena merasa kenyataan tidak selalu sesuai dengan harapan.

Tetapi di bagian sisi lain, di tengah banyak manusia memilih mengakhiri hidupnya, merasa tidak punya solusi dan jalan keluar dengan cara diam berputus-asa, masih ada banyak manusia yang semangat untuk berjuang dan masih mau sabar untuk terus mensyukuri hidup yang Allah kasih sebagai kesempatan menanam dan menabung banyak bekal. Salah satunya tampak dari semangat yang dimiliki anak-anak muda.

Mereka adalah santri-santri Tebuireng yang selalu punya semangat untuk berjuang. Merasa yakin atas ikhtiar dan apapun yang mereka korbankan saat ini. Bukan mudah, menjalani hari hari di pesantren yang jauh dari orang tua, memiliki aktivitas full setiap hari, melepas banyak kebiasaan saat di rumah dan hidup bersama orang-orang yang baru dikenal.

Kehidupan yang beragam baik dari suku, ras, bahasa, serta budaya membuat mereka harus banyak belajar soal toleransi, penerimaan, dan keberagaman. Tetapi itu tidak menjadi penghalang bagi mereka untuk terus menikmati dan mensyukuri hidup. Lalu, bagaimana mereka meyakinkan hidup mereka yang jauh dari keluarga? Bagaimana mereka bisa tetap survive di pesantren dan bagaimana cara mereka menyemangati diri mereka sendiri?

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Bacalah dan renungilah cuplikan mutiara atau kata hati mereka melalui kalimat pendek yang mereka sepakat menyebutnya sebagai quote of the day dari santri untuk masyarakat Indonesia, utamanya bagi teman dan saudara seperjuangan mereka. Seperti berikut:

“Saat kau mencoba hal baru kegagalan akan menghampirimu, tapi ingat kesuksesanmu sudah menantimu terlebih dahulu.” (Sya’dy)

“Terkadang kita sudah merasa hapal diluar kepala. Namun terkadang itu akan hilang Ketika maju untuk setoran. Maka jangan sepelekan sebuah hapalan.” (Sasaki Rizul)

“Dibalik orang yang hebat, pasti akan selalu ada orang yang mendukungnya. Saat bahagia maupun susah.” (Balia)

“Berharap memang menyenangkan namun harapan tak pernah sesuai denga apa yang kita inginkan.” (Husnun Al)

“Kita disini selalu ber symbiosis kadang saling menguntungkan kadang saling merugikan.” (Kaukabaaji)

“Tetaplah bersyukur, karena tuhan memberi apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan.” (Husnun al)

“Perjuangan itu bak pion dalam catur, tidak ada kata mundur dalam berjuang.” (Revindo)
“Tidak semua perpisahan itu buruk, buktinya selalu ada kata selamat. Dalam setiap kata selamat tinggal.” (Revindo)

“Jangan miskin, tidak ada yang membantumu. Mari jadi kuat, meski kuat tidak selalu fisik melainkan hati yang tangguh.” (M. Raihan)

“Jika kamu tak faham dengan apa yang kamu pelajari bersusah payah saat ini, yakinilah bahwa mungkin saja ilmu tersebut akan datang suatu saat nanti tanpa engkau sadari, sebagaimana engkau beramal tuk bekal akhirat nanti.” (M. Faiqul fahmi)

“Kubuat kau Bahagia kawan sampai kau lupa rasanya dikecewakan -cerita paling berharga adalah hidupmu sendiri.” (Pio)

“Seandainya aku bisa mati dan hidup lagi, akan aku coba segala cara untuk tidak mati dalam kesedihan -Jika tanah bisa menetralkan petir yang merusak, maka ilmu bisa menetralkan bahkan membasmi kebodohan.” (Adbryn)

*Tulisan ini diambil saat melaksanakan kelas menulis di SMA Trensains Tebuireng Jombang.