Ratusan santri Pondok Putra Pesantren Tebuireng ikuti wisuda takhassus dan bin nadhor, Jumat (26/5) di halaman Pesantren Tebuireng. (foto: zidan)

Tebuireng.online— Majelis Ilmi Pondok Putra Pesantren Tebuireng mengelar wisuda Takhassus dan Bin Nadhor pada Jumat (26/5/2023). Pondok Putra Pesantren Tebuireng secara resmi mewisuda sebanyak 315 santri dari berbagai tingkatan, mulai dari tingkat Takhusus Ulya dengan 2 santri, tingkatan Wustho dengan 114 dan tingkat Bin Nadhor sebanyak 315 santri. 

Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyyah Syafi’iyah Sitobondo, KH. R. Ahmad Azaim Ibrahimy, turut hadir serta menyampaikan pesan dan nasihat kepada para wisudawan. “Salah satu pesan yang disampaikan oleh Hadratusyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari kepada KH. As’ad Syamsul Arifin ialah agar dapat mendirikan sebuah lembaga yang mampu mencetak para ahli-ahli fiqh di masa depan.”

Berangkat dari pesan tersebut, Kiai Ahmad Azaim bercerita bahwa KH. As’ad Syamsul Arifin pada tahun 1980an mendirikan sebuah lembaga Ma’had Aly di Pondok Pesantren Salafiyyah Syafi’iyah Situbondo dan Ma’had Aly itulah yang menjadi cikal bakal seluruh Ma’had Aly yang ada di Indonesia saat ini.

KH. R. Ahmad Azaim Ibrahimy foto bersama Pengasuh Pesantren Tebuireng dan pengurus pesantren di ndalem Kasepuhan Tebuireng.

“Pesan dari Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari kepada KH. As’ad Syamsul Arifin adalah agar kelak di masa depan masih terdapat para orang-orang yang ahli agama dan ahli fiqh,” imbuhnya. 

Baginya, pesan tersebut memberikan kita isyarat bahwasanya kelak di masa depan akan lahir generasi yang kurang cakap dan kurang mendalami ilmu-ilmu agama, sehingga akan sangat mudah memberikan sebuah fatwa yang justru salah.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Maka melalui Wisuda Takhassus dan Bin Nadhor ini kelak akan lahir santri-santri yang sangat mahir dalam menguasai kitab kuning serta alim dalam ilmu agama, sebagaimana yang diharapkan dan cicita-citakan oleh Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari.” Tutupnya. 

Pewarta: Dimas