Dokumentasi bangunan depan Pondok Putri Pesantren Tebuireng. (foto: dimas)

oleh: Dimas Setyawan*

KH. Yusuf Hasyim adalah salah satu pengasuh Pesantren Tebuireng yang terlama dalam catatan sejarah. Beliau menjadi pengasuh sejak tahun 1965 hingga 2006. Maka tidak mengherankan bila di era beliau menjabat sebagai pengasuh, Pesantren Tebuireng mengalami banyak perubahan dan juga terobosan untuk kemajuan pesantren. Salah satunya adalah mendirikan pondok khusus santri putri. 

Pada kisaran tahun 2003 KH. Yusuf Hasyim mendirikan pondok khusus putri yang  merupakan respons atas usulan dari para alumni, guru, dan masyarakat sekitar, serta dukungan dari Dzurriyah Bani Hasyim. Pertimbangannya, pendirian pondok putri sangat berguna untuk mengawasi langsung santri putri yang belajar di unit-unit pendidikan di Tebuireng. Selama ini, pengawasan terhadap mereka sangat kurang karena mereka mondok di tempat lain. 

Santri putri pertama berjumlah 10 orang. Satu tahun kemudian meningkat menjadi 50-an orang, dan pada tahun 2008 sudah mencapai 112 orang. Para santri Pondok Putri berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Pada awal kelahirannya, sebagai besar santrinya adalah anak-anak alumni  Pesantren Tebuireng. namun kini, santri Pondok Putri tidak hanya berasal dari putri alumni. Bahkan sejak tahun ajaran 2009-2010, santri baru yang mendaftar di Pondok Putri jumlahnya membludak sehingga terpaksa dialihkan ke pondok-pondok sekitar. Sebab, saat itu fasilitas asrama yang tersedia sangat terbatas dan tidak mampu menampung banyaknya jumlah pendaftar.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Lokasi pondok putri berada jauh dari pondok putra, berjarak sekitar 500 m. Berdiri di atas tanah seluas 795,00 M2 peninggalan Kiai Hasyim Asy’ari, tepatnya di belakang Masjid Ulil Albab, di sebelah selatan lokasi pabrik bis para peziarah dan berdekatan dengan semua unit sekolah yang ada di Tebuireng, terutama dengan SMP A. Wahid Hasyim. Lokasi yang strategi ini memudahkan para santri untuk berangkat menuju sekolah masing-masing.

Sejak didirikan hingga kini, pondok putri diasuh oleh Drs. KH. Fahmi Amrullah Hadzik (adik Alm. Gus Ishom). Beliau pernah menjadi Kepala Sekolah SMA A. Wahid Hasyim dan Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng.

Beragam aktivitas mengiringi kehidupan sehari-hari pondok putri. Untuk kegiatan rutin harian seperti salat jamaah, pengajian Al-Qur’an, pengajian kitab kuning, kegiatan Madrasah Diniyah, serta kegiatan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris, bertempat di masjid Ulil Albab. Masjid sumbangan mantan Presiden  BJ. Habibie itu memang cukup luas sehingga cukup kondusif untuk dijadikan tempat belajar.

Sedangkan kegiatan Jamiyah mingguan diselenggarakan di asrama masing-masing. Kecuali Organisasi Daerah (ORDA) yang biasanya dihelat di masjid Ulil Albab. Untuk menu makanan, santri putri mendapat pelayanan yang sama dengan santri putra, yakni melalui Unit Jasa Boga (Jabo)

Mulai tahun 2009 Pondok Putri menambah asrama baru, dengan harapan akan mampu menampung lebih banyak santri yang berniat mondok di sana. Sebab, sebagaimana telah disinggung di muka, selama ini banyak sekali Wali Santri yang berniat memondokkan putrinya di Pondok Putri Tebuireng, bahkan ada yang sudah memesan tempat jauh-jauh hari sebelumnya, akan tetapi tidak tertampung karena keterbatasan tempat. Dengan penambahan asrama baru diharapkan tidak ada lagi santri putri yang terpaksa pulang hanya karena keterbatasan tempat.

*Mahasantri Mahad Aly Hasyim Asy’ari Jombang.